Dua Tungku Meledak, 11 Pekerja PT VDNI Dilarikan ke Rumah Sakit

210
Dua Tungku Meledak, 11 Pekerja PT VDNI Dilarikan ke Rumah Sakit
PT VDNI - Sebanyak 11 orang pekerja PT. Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas di Kota Kendari, lantaran dua unit tungku atau Electrostatic Precipitator (ESP) milik perusahaan tambang itu meledak saat sedang melakukan pemisahan antara partike-partikel debu, gas dan OR pada nikel. (Randi Ardiansyah/ZONASULTRA.COM)

Dua Tungku Meledak, 11 Pekerja PT VDNI Dilarikan ke Rumah Sakit PT VDNI – Sebanyak 11 orang pekerja PT. Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas di Kota Kendari, lantaran dua unit tungku atau Electrostatic Precipitator (ESP) milik perusahaan tambang itu meledak saat sedang melakukan pemisahan antara partike-partikel debu, gas dan OR pada nikel. (Randi Ardiansyah/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 11 orang pekerja PT. Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas di Kota Kendari, lantaran dua unit tungku atau Electrostatic Precipitator (ESP) milik perusahaan tambang itu meledak saat sedang melakukan pemisahan antara partike-partikel debu, gas dan OR pada nikel.

Ditemui awak media, Deputi Brans Manager (DBM) PT VDNI A. Chairrillah Wijdan mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada, Jumat (13/10/2017) lalu. Dimana ledakan pertama terjadi sekitar pukul 04.00 wita dini hari, pada unit tungku 4 milik PT VDNI.

Sekitar pukul 08.30 wita, sambungnya, insiden meledaknya tungku atau ESP kembali terjadi pada unit tungku 5 yang mengakibatkan 11 pekerja yang tengah membersihkan sisa material akibat kebakaran conveyor, menjadi korban ledakan.

“Kita langsung bawa semua ke RS Bahteramas, dari hasil pemeriksaan medis oleh dokter dinyatakan bahwa 10 pekerja sudah diperbolehkan pulang. Sementara satu pekerja atas nama Yusfandi masih dirawat inap, karena mengalami gangguan pernapasan,” ungkap Chairrillah Wijdan, Minggu (15/10/2017).

Dia juga menjelaskan terkait penyebab terjadi ledakan, dimana safety valce tertutup sehingga tekanan melebihi kapasitas yang mengakibatkan terjadinya ledakan.

“Jadi karena safety valve ini tertutup, dan tekanan masih ada sehingga meledak,” jelasnya.

Hingga kini, pihak PT VDNI belum dapat menghitung kerugian material yang dialami perusahaan itu akibat insiden tersebut, sebab pihaknya masih mendalaminya. Namun demikian, ia menjelaskan, setiap satu tungku biasanya memproduksi sekitar 100 ton OR Nike sehari. Nilainya berkisar 10.000 USD.

“Inikan ada dua tungku dan itu sudah tiga hari kita hentikan sementara produksinya, jadi sekitar 600 ton OR Nikel. Harganya itu sekitar enam puluh ribu dollar,” katanya. (A)

 

Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini