Festival Pantun Nusantara di Mubar Bakal Tampilkan Modero, Kantola dan Gambus

181
Kepala Badan Kesbangpol Mubar Laode Andi Muna
Laode Andi Muna

ZONASULTRA.COM,LAWORO – Festival pantun nusantara yang bakal digelar di kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada bulan Oktober hingga November nanti direncakanan akan menampilkan tiga kategori budaya khas daerah itu, yakni Modero, Kantola dan Gambus.

Kepala Badan Kesbangpol Mubar Laode Andi Muna
Laode Andi Muna

Hal itu terungkap dalam rapat persiapan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesangpol) Kabupaten Mubar dalam rapat bersama sejumlah tokoh masyarakat di daerah itu membahas persiapan penggelaran festival itu.

Kepala Kesbangpol sekaligus Ketua Panitia Pelaksanaan Pantun Nusantara Laode Andi Muna menyatakan, festival itu merupakan event nasional dan akan dihadiri oleh peserta dari manca negara.

BACA JUGA :  Pemkab Mubar Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Rancangan Awal RPJPD 2025-2045

“Mubar kan ditunjuk sebagai tuan rumah. Jadi Pemda dan masyarakat bertanggung jawab penuh dengan kegiatan itu. Makanya saya lakukan pertemuan dengan semuah tokoh masyarakat, pemudah, adat dan agama membahas bagaimana kesiapan masyarakat, juga sebagai peserta serta kesiapan sosial dan keamanan demi mensukseskan kegiatan tersebut,” kata Laode Andi Muna, Kamis (28/9/2017).

Andi Muna juga menyampaikan bahwa salah satu indikator pemerintah pusat menunjuk daerah Mubar sebagai tuan rumah penggelaran festival ini, karena daerah itu masih dalam Kondisi aman serta kearifan lokal dan budaya lokalnya juga masih hidup.

BACA JUGA :  La Ode Butolo Bakal Evaluasi ASN dan Program untuk Mubar pada 2024

“Menurut saya itu. Daerah kita masih aman, kemudian kearifan budaya lokal masih hidup dan masih terpelihara sampai saat ini,” katanya.

Dia juga menambahkan, pihaknya telah melakukan latihan di beberapa kecamatan bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat untuk menghadapi festival itu.

Dia berharap, festival itu dapat membangkitkan semangat masyarakat setempat untuk membangun budaya lokal yang selama ini sempat hilang dalam ingatan masyarakat, khususnya bagi para pemuda sebagai penerus tongkat estafet. (C)

 

Reporter: Laode Pialo
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini