Fhoto Zone, Wisata Ketinggian di Kolut

899
Fhoto Zone, Wisata Ketinggian di Kolut
Fhoto Zone

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Bagi Anda pencinta wisata traveling, tak ada salahnya mencoba satu lagi destinasi wisata baru di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut). Bukti keindahan alamnya tidak diragukan lagi dan menawarkan nuansa alami yang bisa dijadikan tempat berfoto serta berkemah bersama teman-teman atau kerabat.

“fhoto zone” begitulah tempat tersebut diberikan nama oleh pengagasnya. Letaknya berada di ketinggian di Desa Babussalam Kecamatan Lasusua. Lokasi ini bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua dengan jarak tempuh 2,5 kilometer atau sekira kurang lebih 15 menit dari Ibu Kota, Lasusua.

Fhoto Zone, Wisata Ketinggian di KolutUntuk menuju ke puncak tersebut, Anda harus melalui jalan rabat beton, tanjakan dan penurunan cukup ekstrim serta melewati rumah-rumah warga di lereng-lereng bukit. Dalam perjalanan petunjuk arah terlihat sehinga pengunjung tidak tersesat.

Ruslank (38) warga setempat yang mengagas ide kreatif tersebut menyulap kebun cengkeh miliknya menjadi tempat wisata. Jika sudah berada di puncak Anda akan melihat kota Lasusua dari ketinggian.

Ide membuat kebun cengkeh milikinya menjadi lokasi wisata karena terinspirasi dari temannya.

“Awalnya ada teman yang berkunjung begitu melihat Lasusua dari sini dia tertarik, jadi saya buat rumah pohon ternyata banyak yang tertarik,”kata Ruslank, Jumat (7/9/2018)

Berbekal jiwa seni yang dimilikinya, Ruslank menerangkan, dirinya memulai pekerjaan membuat pagar serta spot foto sejak maret lalu dibantu teman dan kerabatnya. Agar terlihat alami, ia memamfaatkan pohon cengkeh dan kopi sebagai meja dan tempat duduk untuk pengunjung. Sedikit demi sedikit dirangkai sehingga terbentuk taman-taman kecil dengan beberapa fasilitas seperti mushollah, tempat berkemah dan tempat gantung hammuk.

BACA JUGA :  Tenunan Khas Daerah Sultra Tampil di Ajang Indonesia Fashion Week 2024

Fhoto Zone, Wisata Ketinggian di KolutObjek wisata yang dibuatnya menawarkan keindahan pada saat matahari terbit, begitupun saat tenggelamnya matahari, dijamin akan menambah keindahan dan sejuknya udara yang sudah terasa saat sore hari.

“Banyak pengunjung yang selalu berkemah karena mau lihat kota Lasusua saat malam,”tambahnya.
Kebun miliknya yang disulap menjadi tempat menarik untuk dikunjungi masyarakat, untuk saat ini tidak dipungut biaya untuk masuk ke lokasi wisata tersebut.

Meski demikian, diakui Ruslank, semua yang dilakukan hanya bermodal tenaga dengan menghabiskan empat bulan. Dirinya merasa bangga saat pemerintah setempat memberikan izin sebagai pengelolaan tempat objek foto tersebut. Namun beberapa fasilitas dasar yakni air bersih dan listrik untuk penerang malam hari masih mengunakan tenaga surya.

Fhoto Zone, Wisata Ketinggian di Kolut“Kita masih kendala pembiayaan karena semua modal saya sendiri. Semoga bisa dibantu pemerintah biar kita tambah spot potonya,”harap Ruslank.

Ruslank menyebutkan sejak dibuka, hampir setiap hari warga berdatangan ke tempat wisata tersebut terutama jika ada kegiatan di Lasusua sampai ratusan orang berkunjung setiap bulannya

BACA JUGA :  Disabilitas Netra dan Pemilu: Antara Keinginan dan Keraguan Memilih

“Banyak yang datang karena penasaran liat di facebook,”bebernya.

Seorang pengunjung dari Lasusua,Hidayat kerap datang bersama temannya mengaku tertarik dengan objek wisata Fhoto zone karena suasana terutama pada malam hari.

Pemuda Pecinta Alam ini mengaku menyaksikan pemandangan indah dari ketinggian dengan sejuknya udara pegunungan hal yang luar biasa

“Saya sudah sering datang ke sini (foto zone,red) tapi tidak pernah bosan,”ungkap Hidayat.

PEMUDA KREATIF

Tidak hanya menawarkan keindahan alam di area tersebut, Ruslank yang memiliki organasi Kelompok Pemuda Kreatif juga melatih pemuda setempat keterampilan tangan yakni mengolah bahan-bahan alam seperti batok kelapa dan akar-akar pohon menjadi barang unik seperti miniatur motor, asbak,papan nama dan beberapa cendramata lainnya.

Fhoto Zone, Wisata Ketinggian di Kolut

Adapun miniatur tersebut dibuatnya kadang membutuhkan waktu lama karena kendala alat. Dimana 15 orang anggotanya dikemudian dilatih memamfaatkan alam sekitar tanpa merusak lingkungan, agar nantinya bisa menjadi rupiah. Dimana karyanya dihargai mulai dari Rp.5000 sampai Rp.500.000 dan melayani pesanan sesuai keinginan.

“Kita buat miniatur sesuai pesanan karena terbatas alat untuk membuatnya, kalau masalah harga itu tergantung kerumitannya,”tandasnya.(A)

 


Reporter : Rusman
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini