Gara-gara Helm, Pria ini Tewas Disabet Samurai

57

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tholib (22) warga Lorong Mawar, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) harus meregang nyawa di tangan Firmansyah (18) dan Idam Khalik (20) di kamar kosnya sendiri, Minggu (5/7/2015) dini hari. 

Insiden mengenaskan itu berawal saat dua tersangka berkunjung ke asrama Mawar, kamar kos temannya bernama Novi. Karena melihat banyak orang di sekitar kamar temannya, Idam lantas memanggil Novi keluar untuk berbincang-bincang di belakang kamarnya bersama beberapa rekannya yang lainnya.

Setelah kedua pemuda tersebut keluar, salah satu teman korban yang belum diketahui identitasnya, mengajak Idam dan Firman untuk berkenalan. Saat itu, rekan korban mengambil helm milik Firman, mengetahui hal itu dia mengatakan bahwa itu helmnya. “Dia yang ambil helmku baru dia tuduh kita ambil helmnya, saya bilang mi ke dia, helmnya kita itu bos,” tutur Firman saat ditemui di sel Polsek Mandonga, Minggu pagi.

Menurutnya, teman korban langsung meminta maaf dengan nada membentak dan Firman dipukul. Karena kaget dia memilih kabur, sementara Idam berusaha melarikan diri tetapi berhasil ditemukan, Firman langsung dikeroyok oleh teman-teman korban.

Saat tetangga lain menghentikan perkelahian tersebut Idam berhasil lari. “Mereka berhasil keroyok saya pas mereka ditahan dengan teman lainnya saya lari. Tapi saya tunggu-tunggu situasi tenang, di depan lorong. Pas saya masuk lagi kos itu saya lihat, sudah tidak ada orang, saya langsung pulang ambil samurai dan kembali di kos tersebut,” ujarnya ditemui di tempat yang sama.

Tak terima dengan pengeroyokan itu, kedua tersangka lalu mengambil samurai di rumah mereka di BTN Aztata. Keduanya, kembali ke kos itu untuk mencari orang-orang yang mengeroyoknya dan mendapati Tobib dalam kamarnya. Firman langsung memecahkan kaca jendela kamar Korban, lalu masuk ke kamar kos korban.

“Saya sempat tanya, kamu toh yang pukul kita tadi, dia langsung bilang iya. Di situ Firman dengan saya langsung memukul, menginjak, dan saya langsung membacok lehernya sebanyak dua kali,” tutur Idam.

Setelah mereka melakukan aksinya tersebut kedua pemuda tersebut langsung pulang ke rumah masing-masing dan mengaku kepada orang tua mereka bahwa mereka telah melakukan pembunuhan.

“Saya pulang, Idam juga pulang ke rumahnya, dan mengakui bahwa kita sudah membunuh seseorang. Orang tua saya langsung meyuruh saya untuk menyerahkan diri ke kantor polisi,” ungkap Firman.

Dia mengaku tidak menyesali tindakannya. Bahkan perbuatan pidana itu dilakukan dalam keadaan sadar dan tidak mabuk.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini