Garap Film Malin Kundang Versi Kendari, Koheo Films Angkat Budaya Lokal

128
KOHEO FILMS– Salah satu kru Koheo Films sedang melakukan pegambilan scene film “Malin Kundang”, Minggu (17/4/2016). Kegiatan pengambilan gambar akan berakhir sekitar pukul 17.00 WITA. ILHAM SURAHMIN/ ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Koheo Films, salah satu komunitas film di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) akan segera merilis film pendek berjudul Malin Kundang.

Anggota komunitas Koheo Films, sekaligus sutradara Malin Kundang, Susilo Raharjo mengungkapkan bahwa film yang mereka garap kali ini akan dikemas menjadi sebuah situasi komedi (sitkom) dengan mengangkat budaya Kota Kendari.

“Besok kami akan mengambil gambar untuk episode 1 dan Insya Allah target kami ada 5 sampai 6 episode,” kata Susilo saat ditemui di base camp, BTN Ravelina Jalan Jendral AH Nasution, Anduonohu, Kendari, Sabtu (16/4/2016) malam.

Koheo Films

Dia menjelaskan, ide cerita berawal dari canda tawa sehari-hari saat berkumpul bersama teman komunitas lainnya tentang bentuk durhaka kepada orang tua, mulai dari keras kepala hingga muncul perkataan ingin jadi batu.

Ingin jadi batu, lanjut dia, menjadi kata kunci sehingga lahirnya ide pembuatan film tersebut. Gatot, Asisten Sutradara pun memberikan instruksi agar cerita Malin Kundang dibuat film versi Kendari.

Susilo menambahkan, sedikitnya ada 12 orang yang terlibat dalam pembuatan sitkom ini. Enam orang akan jadi pemeran serta enam orang lainnya akan merangkap menjadi kru serta pemain pendukung.

Untuk pemeran utama ada Susilo Raharjo (Malin), Putri (Ibu Malin), Patta (Ayah Malin) serta Rut dan Surya sebagai anak tinggal.

Menurut Susilo, film sitkom Malin Kundang merupakan film ke-10 mereka setelah sebelumnya menggarap sejumlah film seperti Balon, Penasaran, Save Adi, Ikhlas, Sepatu, Menunggu, Senyum dan Loker.

“Akan tetapi yang membedakan dengan film ke-10 ini adalah durasinya yang hanya sekitar 1 sampai 2 menit dibandingkan 9 film sebelumnya yang berduraso 3 sampai 4 menit,” kata Susilo.

Rencananya film Malin Kundang akan diupload di channel Youtube Koheo Films dan juga di portal Zonasultra.com.

Untuk diketahui, Koheo Films merupakan komunitas anak Kendari yang bergerak di bidang pembuatan film serta wedding video. Komunitas ini terbentuk sekitar Februari 2016 lalu yang memiliki makna semut. Dalam bahasa daerah Kendari, Koheo berarti semut.

Menurut Susilo, semut memiliki filosofi kerja sama, kebersamaan serta saling tolong menolong sehingga ia berharap ke depan komunitas ini dapat menjadi tumpuan mereka untuk menuangkan kreatifitas dan yang terlebih akan menjadi ladang penghasilan karena saat ini kebanyakan dari mereka masih duduk di bangku kuliah.

 

Penulis : Ilham Surahmin
Editor   : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini