Gelar KKN, UHO Pusatkan di Empat Kabupaten Baru

74

Ketua Panitia KKN Nusantara II Aminuddin Mane Kandari mengungkapkan, KKN dipusatkan di empat DOB dengan harapan agar pembangunan di daerah terse

Ketua Panitia KKN Nusantara II Aminuddin Mane Kandari mengungkapkan, KKN dipusatkan di empat DOB dengan harapan agar pembangunan di daerah tersebut bisa secepatnya sejajar dengan kabupaten lainnya.
 
“Sebagai daerah otonom baru, kita berharap dengan mengirim mahasiswa UHO ke sana bisa membantu percepatan pembangunan di daerah tersebut,” kata Aminuddin di sela-sela pembekalan KKN di Auditorium Mokodompit UHO, Senin (5/1/2014).
 
Aminuddin menjelaskan, jumlah mahasiswa yang dikirim ke setiap kabupaten tergantung pada banyaknya desa di kabupaten tersebut. Tiap desa ditempatkan delapan orang mahasiswa. Muna Barat misalnya, jumlah desa di kabupaten ini ada 86 desa. Artinya, dengan menempatkan delapan orang mahasiswa di tiap desa, maka UHO mengirim sekitar 688 mahasiswa ke daerah yang dipimpin oleh LM. Rajiun ini. Buton Utara kebagian 57 desa dan Buton Selatan sebanyak 68 desa.
 
Aminuddin menambahkan, jumlah peserta KKN kali ini sekitar 2.480 orang dengan empat peserta dari universitas lain, yaitu dua mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), satu orang dari Institut Pertanian Bogor (IPB), dan dua orang dari Universitas Padjajaran.
Pemberangkatan mulai dilaksanakan pada Kamis (8/1/2015) dengan menggunakan empat kapal milik PT. Uki Raya sebagai mitra UHO. Peserta untuk Buton Selatan berangkat pukul 09.00 Wita, Buton Tengah pukul 11.00 Wita, Buton Utara pukul 13.00 Wita, dan Muna Barat pukul 15.00 Wita.
 
Anggaran yang digunakan dalam KKN ini sekitar Rp 4,7 miliar yang bersumber dari Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dan Badan Layanan Umum (BLU) UHO. Jumlah ini sudah termasuk dengan biaya hidup mahasiswa peserta KKN selama 45 hari.
 
Sementara itu, Rektor UHO Usman Rianse saat memberikan pembekalan meminta mahasiswanya untuk berhati-hati dan bekerja sesuai dengan prosedur agar tidak menimbulkan masalah yang bisa merusak nama baik institusi.
 
Selain bekerjasama dengan pihak TNI dan kepolisian, UHO juga bekerjasama dengan beberapa instansi terkait seperti Dinas Perkebunan dan Holtikultura Sultra, Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra, Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra, dan Badan Ketahanan Pangan Sultra.(*/Jumriati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini