Gema Pembebasan Sultra Gelar Aksi Refleksi Kemerdekaan RI

270
Gema Pembebasan Sultra Gelar Aksi Refleksi Kemerdekaan RI
KEMERDEKAAN RI - Gerakan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan Wilayah Sulawesi Tenggara menggelar aksi Refleksi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Pada selasa (16/08) dengan longmarch dari perempatan wua-wua menuju perempatan Tugu Religi Sultra. (Foto Istimewa)
Gema Pembebasan Sultra Gelar Aksi Refleksi Kemerdekaan RI
KEMERDEKAAN RI – Gerakan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan Wilayah Sulawesi Tenggara menggelar aksi Refleksi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Pada selasa (16/08) dengan longmarch dari perempatan wua-wua menuju perempatan Tugu Religi Sultra. (Foto Istimewa)

 

Gerakan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan Wilayah Sulawesi Tenggara menggelar aksi Refleksi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Pada selasa (16/08) dengan longmarch dari perempatan wua-wua menuju perempatan Tugu Religi Sultra.

Aksi yang menghadirkan sedikitnya 20 peserta tersebut memulai aksinya dengan start pada pukul 08.00 WITA, yang diawali dengan orasi pembuka oleh korlap aksi yusrifin. Dalam orasinya aktivis gema pembebasan ini mengatakan bahwa sejatinya negeri yang katanya telah memproklamirkan kemerdekaann sejak 71 tahun silam tentu belum bisa dikatakan merdeka pasalnya secara defacto masih terdapat kecacatan dalam penyelenggaran pemerintahan, kemiskinan yang meningkat, pengangguran, pelayanan kesehatan yang kapitalistik serta penjajahan dibidang pendidikan melalui kurikulum, sistem sosial yang semakin hedonis dan berbagai bidang lainnya yang semakin membuktikan bahwa indonesia belumlah merdeka secra hakiki.

Aksi yang dihelat secara damai tersebut mengangkat tema, “Raih Kemerdekaan Hakiki dengan Syariah dan Khilafah” selain itu aksi ini juga diisi oleh berbagai orator dari beberapa pengurus Gema Pembebasan yang ada di kota kendari, seperti pengurus komsat UHO, komsat IAIN, Komsat UMK, dan Komsat STIK Avicena. Dengan beragam materi orasi seperti, gagalnya pendidikan, liberalnya persoalan ekonomi, bobroknya sistem hukum, mahalnya biaya kesehatan.

Humas GP Sultra juga memberikan paparannya, “secara histrois kemerdekaan republik indonesia adalah efek perjuangan para ulama, santri, kiyai dan mujahid islam, maka dari itu umat islam tidak boleh lupa apalagi mengkhianati perjuangan para ulama serta semangat umat islam yang menginginkan nilai dan sistem islam untuk diterapkan dinegeri ini haruslah mendapat perhatian serius”, Tegas Syaifullah dalam orasinya, ia juga memaparkan bahwa secara empirik negeri ini masih terjajah secara ekonomi seperti penguasaan migas, nikel, tambang dikuasai oleh asing dan negeri kita hanya mendapat ampas-ampasnya saja.

Dalam pernyataan sikapnya gerakan mahasiswa pembebasan sulawesi tenggara menuntut dan menolak segala kebijakan yang sejatinya menguntungkan kapitalis dan merugikan rakyat, dan mengajak kepada seluruh elemen rakyat untuk kembali menerapkan syariat islam yang akan mewujudkan kemerdekaan hakiki.

 

Citizen Journalist : Syaifullah Sanggala, S.Ak

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini