ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam, kembali menyatakan perang terhadap sistem politik dinasti. Gubernur Sultra dua periode ini menyatakan, seorang kepala daerah yang menganut sistem politik dinasti merupkan cerminan pemimpin yang rakus akan kekuasaan.
Nur Alam mengungkapkan, dipenghujung masa jabatannya dia tidak akan menerapkan sistem poltik dinasti. Untuk itu, dia pun membantah isu terkait istrinya, Tina Nur Alam, akan maju dalam pemilihan gubernur ditahun 2018 mendatang.
“Saya tegaskan kembali istri saya tidak akan maju dalam pencalonan kepala daerah, apakah itu sebagai gubernur maupun wakil gubernur, “jelasnya, dalam sambutannya di acara pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sultra, di Swiss Bellhotel Kendari, Sabtu (20/8/2016).
Mantan Ketua DPW PAN Sultra ini juga mengaskan, bahwa politik dinasti merupakan sebuah sistem sangat buruk diterapkan dalam sistem demokrasi seperti saat ini.
Untuk itu orang nomor satu di Sultra ini menegaskan, akan menjadi orang pertama yang akan menentang sistem politik dinasti jika diterapkan di Bumi Anoa.
“Ketika habis masa jabatan saya habis nanti saya sudah siap menjadi masyarakat biasa. Jadi kalau ada pemimpin yang ingin menerapkan sistem dinasti itu merupakan cerminan pemimpin yang rakus dan takut kehilangan kekuasaan,”ujarnya. (A)
Reporter Rasman Saputra
Editor Tahir Ose
Semoga
nyindir walikota, kakaknya gagal makanya komennya seperti itu, bukannya istrimu sudah dimasukkan jadi anggota DPR dan sudah ada balihonya calon gubernur ?