ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura Sulawesi Tenggara (Sultra) membuka peluang koalisi dengan partai mana saja dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) 2018. Koalisi di pusat sebagai partai pendukung pemerintah dijamin tak akan berpengaruh.
Ketua DPD Hanura Sultra Sabri Manomang mengatakan yang terpenting adalah calon yang diusung mempunyai kemampuan untuk menang. Kemudian, calon yang diusung harus mempunyai integritas dan mempunyai visi membangun Sultra.
“Belum ada kandidat pendaftar yang dipastikan akan diusung. Kita terbuka, semua mempunyai kesempatan yang sama. Kita dari kader Hanura nda ada yang maju,” ujar Sabri di Kantor DPD Hanura Sultra, Senin (31/7/2017) malam.
Ia beralasan tidak ada kader Hanura yang maju karena melihat peta kekuatan pilgub dan mungkin kader akan maju pada kesempatan yang lain. Terkecuali ada kandidat kuat yang ingin berpasangan dengan kader Hanura maka terbuka peluang bagi kader untuk maju sebagai calon wakil.
Saat ini DPD Hanura Sultra sedang melakukan penjaringan (pendaftaran dan pengembalian formulir) yang dimulai sejak 5 Juli sampai 18 Agustus 2017 mendatang. Setelah itu akan digelar penyampaian visi misi yang waktunya belum ditentukan.
“Kemudian kita bawa ke DPP (dewan pimpinan pusat). Setelah itu baru dilakukan survei oleh lembaga yang independen skala nasional. Dari hasil survei itulah dan masukan dari kami akan jadi pertimbangan DPP dalam menentukan kandidat,” tutur Sabri.
Hanura memiliki tiga kursi di DPRD Sultra sehingga perlu enam kursi koalisi lagi sebagaimana yang dipersyaratkan undang-undang. Kata Sabri, SK rekomendasi pencalonan dari Hanura ditergetkan akan segera terbit pada September 2017.
Sejauh ini bakal calon gubernur yang sudah mengembalikan formulir di DPD Hanura Sultra yaitu Rusda Mahmud, Ali Mazi, La Ode Masihu Kamaluddin, Asrun, Lukman Abunawas, LM. Rusman Emba, Ridwan Bae, Supomo, La Ode Ida, dan Hugua. (B)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati
