Harga Singkong Gajah Turun, Distan Mubar Prioritas Tanam Jagung

358
Harga Singkong Gajah Turun, Distan Mubar Prioritas Tanam Jagung
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, LAWORO – Dinas Pertanian Kabupaten Muna Barat (Mubar) memprioritaskan menanam jagung kuning karena harga Singkong Gajah mulai turun. Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Mubar, Bachtiar, Jumat (27/1/2017).

Program penanaman Jagung Kuning lebih simpel dibandingkan dengan menanam Singkong Gajah, karena kebanyakan masyarakat di Mubar sudah pernah menanam Jagung Kuning.

Harga Singkong Gajah Turun, Distan Mubar Prioritas Tanam Jagung
Ilustrasi

“Kalau Singkong Gajah masih awam di masyarakat Mubar kemudian ditambah dengan turunya harga dari 700 rupiah kilogram menjadi 300 rupiah perkilogram, akan menjadi rumit bagi masyarakat. Sementara jagung kuning dari dulu mereka kenal dan persoalan harga juga tidak menghawatirkan,” ujarnya.

Progam Singkong Gajah dan Jagung Kuning hampir sama, namun yang membedakan adalah Singkong Gajah ditangani oleh perusahaan Sido Muncul, sementara Jagung Kuning merupakan program langsung dari Kementerian Pertanian.

“Kemudian persoalan pasaran untuk Jagung Kuning itu sudah jelas dan Bulog siap menampung hasil jagung kuning tersebut,” tutur Bachtiar.

Selain itu, Mubar sendiri memiliki potensi besar penanaman jagung kuning dan itu sudah terbukti dari beberapa tahun lalu.

“Tanah di Mubar ini sangat cocok untuk menanam jagung kuning dan sangat potensial karena masyarakat bukan pertama kalinya menanam jagung ini,” jelasnya.

Bachtiar melanjutkan, dalam program tersebut masyarakat hanya menyediakan lahan. Untuk persoalan benih, pupuk dan sebagainya akan di sediakan oleh pemerintah lewat dinas pertanian.

“Masyarakat diwajibkan bikin kelompok tani dengan lahan tanam kalau persoalan benih, pupuk dan sebagian itu menjadi urusan pemerintah,” pungkasnya.

Untuk menyukseskan program ini, dinas pertanian juga sudah mengusulkan 8 traktor di provinsi Sultra dan kemungkinan besar akan mendapat eskavator karena lahan petani yang ada di Mubar kebanyakan masih hutan. (C)

 

Reporter : Laode Pialo
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini