Hari Raya Idul Fitri: Momentum Hijab Syar’i

194
Fitriani
Fitriani

Tren Hari Raya

OPINI – Hari raya bagi umat muslim seluruh dunia, tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut hari kemenangan ini. Bukan hanya mempersiapkan diri dalam meninggalkan bulan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah, namun khususnya umat muslim di Indonesia mempersiapkan penyambuatan Idul Fitri dengan berbelanja baju baru, khususnya baju muslim. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki umat muslim terbanyak sehingga produksi hijab juga berbanding lurus dengan jumlah penduduk.

Fitriani
Fitriani

Hijab syar’i dalam dihari kemenangan merupakan pemandangan yang meneduhkan hati, hampir seluruh kaum muslimah menutup aurat pada dari kebesaran ini dengan menggunakan hijab syar’i yang sesuai dengan tuntunan syari’at Islam. Kesadaran kaum muslimah dalam berbusana semakin meluas. Berbagai macam model busana yang ditawarkan, terutama model baju terusan, yang dikenal dimasyarakat dengan nama gamis yang dijual lengkap dengan kerudung yang menutupi dada. Tempat berjualan, mulai dari pasar, pedagang kaki lima dipinggir jalan, sampai pusat-pusat perbelanjaan besar menjadi tidak asing lagi dan sudah umum untuk ditemui. Hal ini menjadi kesyukuran buat kaum muslimah karena begitu mudahnya untuk mendapatkan hijab syar’i dengan harga terjangkau.

Hal yang mesti juga disyukuri bahwa sudah banyaknya perempuan muslim yang telah menutup aurat. Hari yang fitri menjadi momen banyaknya perempuan muslim menjadi taat kepada Allah dalam berbusana. Namun dalam hal ini diharapkan tidak menjadi musim berhijab syar’i tetapi menjadi momentum untuk hijrah menggunakan hijab yang syar’i. Karena dalam syara’ bukan hati yang harus dihijabkan dalam lingkup fisik. Namun aurat lah yang perlu dihijabkan. Tidak selayaknya seorang muslimah berbusana sesuai dengan musimnya saja.

Jilbab dan Mode

Salah satu tuntunan ajaran Islam yaitu tata aturan berbusana. Bagaimana dengan berbagai macam model pakaian yang ada?. Sekali lagi ini menjadi kesyukuran buat kaum muslimah karena banyaknya model hijab yang disuguhkan. Namun ada baiknya dan menjadi keharusan buat kita untuk melihat tuntunan Al Qur’an dalam menggunakan hijab.

“…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasan kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita….(An Nur:31)”. Ayat ini tentang penutup kepala yang dikenal dengan nama Khimar atau kerudung.

Bagaimana dengan model baju? Syari’at islam telah menerangkan dalam Al Ahzab:59 ”Hai nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min. Hendaklah mereka mengelurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang”. Kamus bahasa arab Al Muhith, Jilbab adalah pakaian yang lebar seperti terowongan (tidak terpotong) atau biasa dikenal dengan baju terusan atau dengan nama gamis.

Berbagai macam model yang disajikan dalam berbusana. Mulai bahan jersey, cerruti, woolpeach dengan kombinasi blazer, rompi, warna dan coroknya polos, bunga-bunga, kotak-kotak, atau bisa juga dipermanis dengan menggunakan lipit, pita dan sebagainya silahkan, asalkan tidak menyimpang dari pengertian jilbab dan kerudung yang telah digariskan oleh syari’at.

Dan perlu ditekankan bahwa berbusana bukan karena modis dan stylish namun karena ketundukan seorang muslimah dalam menjalankan perintah Allah dalam berbusana. Perempuan suka dengan perhiasan, karena sejatinya perempuan adalah perhiasan dan bukan sembarang perhiasan, tapi perhiasan dunia, karena dengan ini perempuan dapat melindungi ayahnya dan suaminya dari panasnya api nereka. Orang yang berhijab berlum tentu taat, tapi orang yang taat pasti berhijab. Hijab Syar’i. Wallahu’alam.

 

Oleh : Fitriani, ST., M.Si

Penulis Merupakan Dosen Jurusan Geografi Universitas Halu Oleo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini