ZONASULTRA.COM, BAUBAU-Jari-jarimu, harimaumu. Personifikasi itu layak disematkan pada SR. Remaja dari Mawasangka Timur, Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra) ini baru saja ditangkap polisi. Ia diduga menulis ujaran kebencian di media sosial. Isinya menghina Presiden Jokowi.
SR ini masih berstatus siswa sekolah menengah atas (SMA). Ia mengunggah status di facebook dengan menggunakan akun Indrhael yang isinya diduga menghina Jokowi. Postingannya terbaca jelas di sebuah grup facebook, Ruang Diskusi Mencari Parlemen 2019.
Tim cyber crime Polres Baubau berhasil melacak jejak digital sang remaja, bahkan sukses mengetahui lokasi pemilik akun dan pengunggah postingan itu. “Hari Jumat (14/9/2018), SR kami tangkap,” kata AKBP Daniel Widya Mucharam, Kapolres Baubau.
Kata dia, pelaku diamankan di Desa Bonemarambe, Mawasangka Timur, Buton Tengah. “Kita sudah amankan tersangka di Mako Polsek Mawasangka Timur untuk dimintai keterangan,” tambah Kapolres yang dikenal ramah ini.
Oleh polisi, SR didakwa melanggar Pasal 45 Ayat (3) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang perubahan Atas UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo Pasal 27 Ayat (3) UU RI No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan atau denda paling banyak Rp. 1 miliar.
“Saya harap ini bisa menjadi pelajaran buat seluruh masyarakat. Mereka harus bijak menggunakan media sosial. Hati-hati Tim Cyber kami akan selalu memantau dan mengawasi semua bentuk pelanggaran di media sosial,” pungkas Kapolres.
Lalu apa sebenarnya unggahan SR yang dinilai menghina Presiden Jokowi itu? Rupanya anak muda ini menulis ajakan kepada warga Baubau untuk memilih mantan Gubernur DKI itu di Pilpres. “Meski Jokowi itu kampungan dan kayak gembel,” bunyi unggahan SR.
Yang agak tidak sopan karena SR menulis nama Presiden RI itu menjadi Jokowi Dodo dan menyamakannya dengan penyebutan lokal kelamin pria.(B)
