Ikut Lomba Desa Tingkat Provinsi, Bupati Muna Optimis Juara 1

154
Ikut Lomba Desa Tingkat Provinsi, Bupati Muna Optimis Juara 1
LOMBA DESA - Bupati Muna LM. Rusman Emba dan Ketua Tim Saila Baranti serta Rombongan Tim Penilaian Lomba Desa Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2017 terlihat saat tiba di Desa Maabhodo dan di sambut dengan pengalungan cendramata dari masyarakat, Kamis (18/5/2017) siang. (Kasman/ZONASULTRA.COM).

Ikut Lomba Desa Tingkat Provinsi, Bupati Muna Optimis Juara 1 LOMBA DESA – Bupati Muna LM. Rusman Emba dan Ketua Tim Saila Baranti serta Rombongan Tim Penilaian Lomba Desa Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2017 terlihat saat tiba di Desa Maabhodo dan di sambut dengan pengalungan cendramata dari masyarakat, Kamis (18/5/2017) siang. (Kasman/ZONASULTRA.COM).

ZONASULTRA.COM, RAHA – Bupati Muna, LM Rusman Emba, optimis Desa Maabhodo, Kecamatan Kontunaga bisa menjuarai lomba desa dan dapat mewakili Sultra pada lomba tingkat nasional.

Menurutnya, seluruh OPD Lingkup Pemda Muna harus menyukseskan lomba ini. Olehnya itu, kepedulian dan perhatian seluruh masyarakat, khususnya Desa Maabhodo sangatlah penting.

“Dengan Lomba Desa ini, kami turunkan semua dengan kekuatan penuh untuk meraih predikat juara 1 di Sultra,” kata Rusman di Balai Desa Maabhodo, Kamis (18/5/2017) siang.

Desa Maabhodo ini dipilih karena desa ini memiliki banyak kelebihan antara lain yaitu suasana masyarakat harmonis, kondusif dan tidak ada yang namanya tawuran antara kelompok lain. Lanjut dia, masyarakat di sini juga pro-aktif misalnya pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, swadaya masyarakat sangat luar biasa terbukti dengan adanya bangunan-bangunan PAUD yang di biayai oleh swadaya masyarakat.

Selain itu, beberapa sarana dan prasarana kesehatan telah dibangun di beberapa posyandu dan didirikan oleh swadaya masyarakat. Kemudian juga, di desa ini ada beberapa pengrajin yang sangat terkenal yakni pengolaan jambu mente, pengrajin nentu dan pengrajin kain tenun.

“Untuk pengolaan jambu mente ini, sudah di kelola dengan semi moderen bukan lagi yang manual. Serta sudah memiliki lesensi bahwa salah satu jambu mente terbaik di dunia itu terdapat di Desa Maabhodo ini,” tuturnya.

“Jadi hasil pengarjin dari Muna khususnya Desa Maabhodo ini meskipun tinggalnya di kampung tetapi produknya sudah ada di galeri di Jakarta dan bahkan sudah mendunia,” tambahnya.

Ikut Lomba Desa Tingkat Provinsi, Bupati Muna Optimis Juara 1 Bupati Muna LM. Rusman Emba di dampingi Sekretaris Daerah Muna Nurdin Pamone serta SKPD Lingkup Pemda Muna, Ketua Komisi I DPRD Sultra La Ode Taufan Besi dan Ketua Tim Penilaian Lomba Desa Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Saila Baranti bersama rombongan terlihat saat membuka acara perlombaan desa, yang dilaksanakan di Balai Desa Maabhodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna, Kamis (18/5/2017) siang.

Sementara itu, Ketua Tim Penilaian Lomba Desa Tingkat Provinsi, Saila Baranti mengatakan bahwa yang melatarbelakangi dari evaluasi dari perkembangan desa atau kelurahan ini adalah Permendagri Nomor 81 Tahun 2015 tentang evaluasi dan perkembangan desa dan kelurahan.

“Dalam Permendagri ini, ada empat ruang lingkup yang akan dinilai salah satunya adalah perlombaan desa dan kelurahan. Tetapi, sebelum itu ada tahapan evaluasi dan perkembangan desa dan kelurahan, setelah tahap evaluasi itu, berikutnya ada pekan inovasi desa, lebsait,” ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa indikator dari penilaian lomba desa dan kelurahan meliputi tiga bidang, diantaranya bidang pemerintahan desa dan kelurahan, bidang kewilayahan desa dan kelurahan, serta bidang kemasyarakatan desa dan kelurahan.

Dari ketiga indikator tersebut, yang perlu dilihat dalam bidang pemerintahan desa meliputi pemerintahan, kinerja, inisiatif dan kreatifitas dalam pemberdayaan masyarakat, dan desa atau kelurahan berbasis teknologi dan informasi, serta pelestarian adat dan budaya. Lanjut dia, untuk indikator kewilayahan, meliputi aspek identitas desa, batas desa, inovasi desa, tanggap dan siaga bencana serta pengaturan investasi.

“Untuk bidang kemasyarakatan ini meliputi aspek partisipasi masyarakat, lembaga kemasyarakatan, pemberdayaan kesejahteraan keluarga, keamanan dan ketertiban, pendidikan, kesehatan, ekonomi, penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan kapasitas masyarakat,” jelasnya.

Untuk itu, selain dari ketiga indikator tersebut, di tambahnya Saila Batanti, ada lagi tambahan yang perlu di lihat meliputi profil desa atau kelurahan selama dua tahun terakhir. Lanjut dia, kemudian peraturan desa tentang RPJM Desa dan Rencana kerja desa (RKD). (B)

 

Reporter : Kasman
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini