Ini Alasan Bayi Jangan Terlalu Sering Digendong

98
ilustrasi bayi gendong
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM – Kebiasaan sehari-hari yang dilakukan orangtua ternyata bisa menghambat tumbuh kembang bayi. Contohnya adalah kebiasaan terlalu sering menggendong bayi.

ilustrasi bayi gendong
Ilustrasi

Menurut dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik, Maria Eva Dana, terlalu sering menggendong bayi bisa memerlambat perkembangan berjalan anak atau motoriknya.

“Jangan selalu digendong. Digendong hanya seperlunya saja. Kalau terus digendong, bisa memperlambat perkembangannya,” kata Dana di Kementerian Kesehatan seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat  (25/11/2016).

Dana mengatakan, bayi juga perlu diletakkan di kasur agar leluasa bergerak dan belajar sendiri. Sesekali orangtua juga bisa membantu memiringkan badan bayi, agar tak selalu dalam posisi telentang.

BACA JUGA :  Minum Kopi Pahit Bisa Menurunkan Gula Darah? Ini Penjelasannya

Jangan lupa dengan memberikan mainan yang bisa digenggam dan dilihat bayi. Mainan itu bisa diletakkan di samping atau menggantung di atas tubuh bayi.

“Jadi ada sesuatu yang menarik dia untuk bergerak,” jelas Dana.

Sesuatu yang menarik perhatian bayi itu pun bisa untuk mengatasi bayi agar tidak terlalu rewel. Jika terlalu sering digendong, khawatir bayi akan selalu rewel setiap kali diletakkan. Akhirnya, bayi bisa malas belajar merangkak hingga berjalan nantinya.

Begitu pula halnya dengan membedong bayi. Jangan terlalu lama membedong bayi dan biarkan tangannya keluar dari kain bedong agar bisa bergerak bebas, sehingga merangsang motoriknya.

BACA JUGA :  Minum Kopi Pahit Bisa Menurunkan Gula Darah? Ini Penjelasannya

Menurut Dana, orangtua juga perlu memantau tabel perkembangan anak. Orangtua perlu waspada, jika pada usia 3-4 bulan, bayi belum bisa tengkurap atau belum bisa duduk pada usia 9-10 bulan.

Dana juga menambahakan, usia satu tahun anak belum berdiri juga harus diwaspadai. Jika mencurigai anak mengalami keterlambatan berjalan, segera kunjungi dokter. Apabila terdapat kelainan, bisa dilakukan intervensi lebih dini. (*)

 

Penulis: Ramadhan Hafid

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini