Ini Cara Mahasiswa Kendari Menangkal Masuknya Ideologi Asing

298

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Mahasiswa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang tergabung dalam Lingkar Studi Pancasila (LSP) siap menangkal masuknya ideologi asing. Intelektual merupakan bagian terpenting dalam membentengi diri dari pengaruh negatif tersebut.

Ketua LSP Kendari Jufrianto mengatakan, ideologi yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila berpeluang masuk ke kampus atau di daerah, jika mahasiswa tidak memiliki kualitas dalam membentengi dirinya.

“Kekuatan mahasiswa maupun pelajar itu dibangun dari kesadaran diri untuk terus meningkatkan kualitas diri ,” kata Jufrianto usai menggelar forum dialog mahasiswa yang mengangkat tema “Penguatan Pancasila Sebagai Penangkal Masuknya Idiologi Asing” di Aula Taman Budaya Kendari, Kamis (25/6/2015).

Akademisi IAIN Kendari Yusuf Busyro yang menjadi narasumber dalam dialog itu mengatakan, untuk menangkal masuknya idealisme asing salah satunya adalah dengan cara memahami dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari hari.

“Mahasiswa harus benar-benar memahami roh dari Pancasila itu. Jangan dijadikan hanya sebuah ikon lambang negara, karena bisa menjadi filter dari semua ideologi dan pemikiran atau sekta-sekta pemikiran dari asing,” kata Yusuf Busyro.

Dicontohkannya, dengan memahami Pancasila maka diyakini bisa menfilter faham ISIS ataupun gerakan-gerakan radikal yang bisa mengganggu nilai-nilai persatuan bangsa.

“Pancasila menjadi filter ideologi asing karena merupakan bagian dari semua akumulasi pemikiran fundamen, pancasila berbicara konteks ketuhanan, konteks kemanusian, persatuan, kerjasama, permusyawaratan dan keadilan,” katanya.

Diakui Yusuf, sepintas mahasiswa dan pemuda di Sultra saat ini sudah mulai terkontaminasi dengan pemikiran-pemikiran asing, seperti gaya hidup yang lebih mengidolakan budaya asing. Namun demikian, ideologi asing tidak akan mudah masuk ke kampus jika mahasiswa memiliki integritas, berkualitas dan tetap menjunjung nilai-nilai Pancasila dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari baik di lingkungan kampus maupun masyarakat.

“Ini yang menjadi tantangan kita bersama, tidak hanya kalangan mahasiswa tetapi juga pemerintah harus melakukan intervensi memberikan peluang kegiatan peningkatan pemahaman dan pengamalan Pancasila kepada generasi muda sebagai filter dari semua pemikiran atau ideologi asing,” pungkasnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini