Ini Hasil KAD DPRD Bombana di Pangkep dan Bulungan

66
Pertukaran cinderamata dari Pemkab Bulungan, Kalimnatan Utara ke DPRD Bombana saat melakukan Kajian Antar Daerah di daerah itu. (Andi Hasman/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Menjelang akhir tahun 2015, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bombana Sulawesi Tenggara melakukan Kajian Antar Daerah (KÀD) di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Pertukaran cinderamata dari Pemkab Bulungan, Kalimnatan Utara ke DPRD Bombana saat melakukan Kajian Antar Daerah di daerah itu. (Andi Hasman/ZONASULTRA.COM)
Pertukaran cinderamata dari Pemkab Bulungan, Kalimnatan Utara ke DPRD Bombana saat melakukan Kajian Antar Daerah di daerah itu. (Andi Hasman/ZONASULTRA.COM)

Sebanyak 13 orang anggota DPRD Bombana melakukan KAD di Kabupaten Pangkep dan 8 orang lainnya di Kabupaten Bulungan.

Anggota DPRD Bombana, Suritman mengatakan, mereka melakukan KAD di Pangkep terkait sektor perikanan dan kelautan.

Menurut politisi Hanura ini, Kabupaten Pangkep memiliki banyak usaha di sektor kelautan yang dikembangkan seperti pembudidayaan garam, budidaya udang vename, ikan bandeng yang rasanya berbeda dengan daerah lain.

“Kemungkinan pengaruh tanah yang baik dan rumput laut yang memiliki nilai harga tinggi dan bisa meningkatkan PAD kemudian Bupati Pangkep memberikan fasilitas kepada masyarakat kecil, khususnya kepada nelayan,” kata Suritman ditemui Kamis (24/12/2015)

Sedangkan di Kabupaten Bulungan, para wakil rakyat Bombana itu melakukan KAD terkait pertanian, pertambangan dan penanaman modal.

Anggota DPRD Bombana yang melakukan KAD di Bulungan, Anwar menyatakan, berdasarkan hasil KAD di daerah itu selama tiga hari, yang menarik untuk diterapkan di Bombana ada pada sektor pertanian. Pertanian di Bulungan banyak melibatkan modal asing untuk mengembangkan padi sawah. Ada pula pertanian kelapa sawit yang ditopang oleh modal asing.

“Khusus untuk padi, petani mengembangkan dengan nama padi empang yang mana sawah- sawah tersebut dibuat layaknya empang dengan pematang besar dan pinggirannya di gali seperti empang dan untuk yang di tengah ditanami padi dan di pinggir pematang yang sudah digali diisi ikan,” bebernya.

Keuntungannya lanjut Anwar, saat memasukkan air ke sawah empang maka ikan-ikan yang tadinya hanya di pinggiran pematang naik ke padi dan ikan tersebut akan memakan hama-hama padi.

“Semua itu tidak terlepas dari kerja sama pemerintah dengan modal asing dan tenaga-tenaga asing yang memberikan panduan-panduannya,” kata Anwar.

 

Penulis: Andi Hasman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini