ZONASULTRA.COM,KENDARI– Terkait insiden yang terjadi di SMKN 2 Raha, Kabupaten Muna, Kabid Propam Polda Sultra AKBP Agoeng mengatakan telah disepakati beberapa butir kesepahaman antara PGRI dan Polres Muna.
“Di ruang Kapolres, pada hari Kamis tangga 24 pukul 19, berlangsung pertemuan antara Kapolres Muna, Ketua PGRI Kabupaten Muna, untuk membahas permasalahan yang terjadi di SMKN 2 Raha,” ungkap Agoeng di ruangannya, Selasa (29/11/2016).
Butir kesepahaman itu, lanjut Agoeng, yang pertama ketua PGRI Kabupaten Muna sangat menyesalkan adanya tindakan kekerasan di SMKN 2 Raha tersebut dan meminta pihak kepolisian untuk mencari solusi terbaik.
Selanjutnya, Kapolres Muna mempersilahkan apabila ada yang keberatan untuk segera melapor ke Polres. Berikutnya, Kapolres Muna siap untuk menjembatani konflik antara SMKN 2 Raha dan SMAN 1 Raha agar tawuran tidak terulang kembali.
Agung menjelaskan, awal mula insiden tersebut akibat tawuran yang terjadi antara SMKN 2 Raha dan SMAN 1 Raha sudah terjadi selama empat hari yakni pada tanggal 19, 22, 23 dan 24 November.
(Berita Terkait : Begini Kronologis Insiden di SMK 2 Raha, Keterangan Polisi dan Guru Berbeda)
Bahkan, kata Agung, pada tanggal 22 sempat diamankan satu pelajar dari SMAN 1 yang kedapatan membawa busur, dan tanggal 23 diamankan 12 orang pelajar dari SMKN 2 Raha.
“Puncaknya itu pada tanggal 24, seperti sebelumnya, pihak kepolisian membubarkan tawuran antar pelajar ini, namun ada teriakan dari siswa SMK yang membuat aparat menjadi terpancing,” jelas Agung.
Di tempat lain, Kapolda Sultra Brigjen Pol Agung Sabar Santoso mengatakan, akan menindak tegas aparat yang terbukti melakukan penganiayaan terhadap siswa SMKN 2 Raha.
“Nda usah hawatir, kita pasti akan tindak kalo memang anggota salah. Polisi itu pengayom masyarakat, jadi tenang saja proses akan terus berjalan,” singkat Agung di Islamic Sentre usai mengadakan pertemuan dengan MUI. (B)
Penulis : Lukman Budianto
Editor : Kiki
