Ini Pandangan Mahasiswa Soal Valentine Day

243
Ini Pandangan Mahasiswa Soal Valentine Day
Ilustrasi
Ini Pandangan Mahasiswa Soal Valentine Day
Ilustrasi

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI- Hari ini, Minggu tanggal 14 Februari merupakan hari yang selalu dinanti-nantikan bagi kalangan remaja dan pemuda yang memiliki pasangan kekasih. Namanya valentine day atau hari kasih sayang.

Bagi kalangan remaja maupun pemuda di Eropa, valintine day sering kali dirayakan dengan cara seks bebas. Di Indonesia, valintine day yang sudah cukup akrab di telingan remaja, juga banyak yang memperingantinya dengan cara-cara yang dilarang oleh agama.

Nah, bagaimana pandangan remaja khususnya mahasiswa di Kendari terkait valentine day ini.

Indriyanti, mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Halu Oleo(UHO), menuturkan, jika merayakan valentine day dengan cara hanya memberi hadiah untuk pacar, tentu hal ini tidak jadi masalah

“Yang dilarang itu merayakan valentine day dengan cara seks bebas antara pasangan kekasih yang belum menikah atau melakukan kontak fisik lainnya sebagai bukti cinta,” ujar Indriyanti, Minggu (14/2/2016).

Bagi Indri, hari kasih sayang juga akan mengajarkan kita untuk belajar mencintai diri sendiri. Mengapa? arena kita tidak akan bisa mencintai orang lain apabila tidak mencintai diri sendiri terlebih dahulu.
Seorang mahasiwi lainnya, Fitriana dari Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), mengatakan, beberapa tahun belakangan ini para remaja di kota Kendari tengah dihebohkan dengan valentine day atau hari kasih sayang. Hari yang biasa dirayakan pada tanggal 14 Februari ini memang selalu menarik perhatian kalangan remaja, khususnya mereka yang sudah punya kekasih.

“Valentine day itu bukan tradisi daerah ini, tapi tradisi tersebut berasal dari luar negeri sana. Saya tidak setuju karena perayaan valentine day itu seakan membebaskan orang pacaran bahkan mengarah pada pergaulan bebas,” tuturnya.

Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris FKIP UHO, Adriyan, punya cara tersendiri merayakan valentine day. Ia merayakannya dengan berkumpul bersama dengan keluarga, ayah, ibu, kakak, atau adik.

“Berkumpul bersama keluarga untuk menunjukkan rasa kasih sayang adalah hal yang wajar dan malah bermanfaat untuk mengeratkan hubungan,” ungkapnya.

Radit, mahasiswa Ilmu Sosial dan Politik UHO, memiliki pandangan bahwa valentine day semestinya dijalankan dengan penuh kasih dan sayang. Menurutnya, banyak yang salah menafsirkan soal valintine ini, dengan melakukan kegiatan yang negatif, yang seharusnya hal itu tidak dilakukan.

Ia berharap agar orang tua terus memberikan bimbingan kepada anaknya, agar memahami tentang valentine day secara luas. sehingga tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak baik.

 

Penulis : La Ode Muhammad Fardan

Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini