Ini penjelasan Kadishub Konut Soal Pemecatan PHL

82

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU – Kepala Dinas perhubungan (Dishub) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Burhanudin Maranai angkat bicara terkait informasi yang telah diberitakan sebelumnya soal pemecatan pegawainya berinisial JR yang berstatus pegawai harian lepas (PHL) Dishub. JR diduga menahan sebuah mobil truk pengangkut batu di wilayah tondowatu karena dianggap telah menimbulkan keresahaan di masyarakat akibat polusi debu.

Ilustrasi

Kepada awak Zonasultra.com Rabu, (22/6/2016), Burhanudin Maranai menuturkan, kejadian itu terjadi pada bulan Oktober 2015 lalu. Saat itu dirinya hendak pulang ke rumanhya di  kota Kendari, saat melintasi di daerah Tondowatu, Konut, ia ditemani oleh supirnya behenti di pos Dishub yang masuk di wilayah kawasan Tondowatu, tepatnya sekitar area tabang morosi.

“Jadi waktu itu saya singgah kebetulan JR memang ditugaskan di pos Dishub Tonowatu, pas saya turun dari mobil sekitar jam 5 lewat waktu itu, saya liat ada empat unit mobil truk yang sedang muat batu milik perusahaan tambang ditahan oleh JR. Saya tanya mi ini JR apa alasannya ditahan truk, dia bilang gara-gara tidak melakukan penyiraman debu, sehingga menyebabkan polusi dan warga setempat pada mengeluhkan sehinga warga melapor di pos dishub, makanya dilakukan penahanan,” kata Baharudin meniru penjelasan JR.

“Saya sampaikan sama JR, lepas mi kasian dulu ini mobil mereka cape itu mau makan, mau istrahat baru sudah mau malam mi ini, nanti besok saya konfirmasi langsung sama pimpinan perusahaannya. saya akan tekan kan jangan dulu melakukan aktifiras sebelum melakukan penyiraman,” terang Burhanudin saat menyampaikan kepada JR staf PHL dishub konut, dan warga yang berada di lokasi tersebut.

Namun, alangkah terkejutnya Burhanudin, himbauannya itu tak diindahkan bawahannya yang dipekerjakaannya tahun 2015 lalu. Tak hanya itu, kata Kadishub, JR yang seharusnya membantunya menenangkan suasana malah balik menantang dirinya.

“JR ini malah dia katakan sama saya, sekarang pak kadis saya buka baju seragam saya sebagai pegawai perhubungan, dan saya bertindak sebagai masyarakat,” ungkap Burhanudin, menirukan bahasa JR kepada dirinya dihadapan beberapa warga yang berada di tempat tersebut.

Mendengar pernyataan yang keluarkan JR, Baharudin sontak menjadi kaget.

“Saya heran bisanya dia berbahasa seperti itu, seharusnya dia yang bantu menenangkan suasana agar bisa tenang, bukan malah menentang kebijakan saya sebagai pimpinannya di depan warga. sedangkan kepala bidang, dan sekretaris saya, kalau saya ambil kebijakan yang penting sifatnya positif pasti mereka ikuti dan saya juga sampaikan ini kan lagi sementara perbaikan jalan, jadi resikonya pasti jalan berdebu, kendaraaan apapun yang lewat pasti akan menimbulkan debu,” ujarnya.

Pasca kejadian tersebut, dirinya langsung memindahkan JR ke pos Dishub di wilayah kecamatan Sawa, sebelumnya yang bersangkutan berjaga di pos Tondowatu.

“Dan saya juga sampaikan di 2016 jangan dulu masuk kantor karena waktu itu di 2016 bulan januari JR masih masuk kantor, saya sampaikan nanti sudah terbit SK PHL yang baru lagi, baru bisa masuk kantor dan ini saya sampaikan juga ke semua PHL, artinya jika di 2016 SKnya tidak ada berarti sudah tidak bekerja lagi,” katanya.

Sebagai unsur pimpinan, dirinya telah membuat keputusan untuk tidak lagi memakai JR sebagai staf PHLnya, sehingga membuat JR marah dan sempat mengeluarkan kata-kata tidak menyenangkan dan menimbulkan ketersingggungan.

“Kalau saya tau saya pindahkan saja kamu,”ungkap Baharudin saat menirukan bahasa JR yang dikeluarkan kepadanya.

“Dengan bahasa seperti itu kan tidak baik, da bicara saja sama saya pakai kamu. Padahal saya ini pimpinannya, bupati saja nda pernah katakan mau ganti saya, apalagi dia (JR) dan kalau memang saya mau diganti juga, kan bukan dia yang yang mau ganti saya di sini, dan saya yakin pimipinan siapa pun itu kalau anak buahnya melawan dan menentang kebijakan pimpinannya pasti tidak senang dan akan marah,”tegasnya. (B)

 

Reporter : Jefri Ibnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini