Jalan Penghubung Rusak Berat, Harga Elpiji 3 Kilo di Konut Tembus Rp 35 Ribu

364
Jalan Penghubung Rusak Berat, Harga Elpiji 3 Kilo di Konut Tembus Rp 35 Ribu

Jalan Penghubung Rusak Berat, Harga Elpiji 3 Kilo di Konut Tembus Rp 35 RibuJALAN RUSAK – Kerusakan jalan yang terjadi di jalan trans Sulawesi tepatnya di Kecamatan Morosi dan Kecamatan Meluhu Kabupaten Konawe. (Jefri Ipnu/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Harga tabung gas Elpiji ukuran 3 kilogram di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai harga Rp 35.000 per tabung. Melonjaknya harga tabung melon tersebut, akibat jalan penghubung menuju ke wilayah Konut rusak parah sejak tiga bulan lalu.

Kerusakan jalan itu terjadi di jalan trans Sulawesi tepatnya di Kecamatan Morosi dan Kecamatan Meluhu Kabupaten Konawe. Posisi daerah Konut yang berada di tengah antara kedua jalan penghubung tersebut membuat distributor kewalahan untuk memasokkan bahan bakar pengganti minyak tanah di wilayah itu.

Ira (40), salah seorang pedagang campuran di Konut mengungkapkan, sebelumnya harga tabung gas 3 kilo berada di kisaran penjualan standar yakni Rp 25 ribu pertabung. Namun, saat kerusakan jalan melanda gas mengalami kekesongan di berbagai tempat hingga berdampak pada melonjaknya harga.

BACA JUGA :  Petugas SPBU Wanggudu Raya Kedapatan Isi Pertalite ke Jeriken dalam Mobil

“Harga gas sekarang Rp 35 ribu itu kita jual eceran, mahal karena kosong betul stoknya. Susah kita dapat saat sekarang ini, kita beli juga dipangkalan Rp 30 ribu,” tuturnya kepada Zonasultra.com di kediamannya, Rabu, (12/7/2017).

“Alasannya mereka jual mahal di pangkalan karena jalannya masuk di Konawe Utara ini rusak sekali, mereka kesusahan bawa masuk stoknya. Mana biasa mobilnya mereka rusak dan tertanam,” tukasnya Ira.

Baca Juga : Jalan Rusak Parah, Tarif Angkutan Penumpang Lasolo-Meluhu Meroket

Tak hanya tabung gas, bahan bakar dan minyak (BBM) jenis bensin juga mengalami kelangkahan di beberapa kecamatan.

Jalan Penghubung Rusak Berat, Harga Elpiji 3 Kilo di Konut Tembus Rp 35 Ribu

“Keras betul pengaruhnya ini kerusakan jalan. Bensin saja sekarang sulit kita mau dapatkan, apalagi kita ini pedagang kecil yang sangat membutuhkan bensin karena selain kebutuhan pokok masyarakat dalam berkendara juga keuntungannya bagus kalau diecerkan tapi sekarang ini sudah 30 hari mi kosong bensin,” kata Rinto, salah sorang pedagang di Kecamatan Oheo, Konut.

BACA JUGA :  Petugas SPBU Wanggudu Raya Kedapatan Isi Pertalite ke Jeriken dalam Mobil

Sementara, Yuri (38) ibu rumah tangga (IRT) dijumpai saat hendak berbelanja mengungkapkan bahwa sejak tabung gas mengalami kelangkaan, dirinya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dapur. Bahkan, ibu dua anak ini harus mencari kayu bakar sebagai pengganti bahan bakar.

Baca Juga : Ridwan Bae Sampaikan Kerusakan Jalur Trans-Sulawesi di Morosi ke Kementerian PUPR

“Sekarang minyak tanah juga mahal mi Rp 15 ribu per liter, itupun tidak cukup 3 hari kita pakai habis mi lagi. Kita pakai juga kayu bakar kita memasak berjam-jam baru selesai karena kita tunggu dulu menyala apinya baru kita masak,” terangnya.

Olehnya itu, masyarakat Konut berharap agar ada perhatian dan tindakan serius yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah itu, sehingga tidak berlarut-larut dan sangat merugikan masyarakat. (B)

 

Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini