ZONASULTRA.COM, KENDARI – Walikota Kendari Asrun, menghimbau agar masyarakat Kota Kendari tidak mudah terpancing oleh berbagai isu yang menjurus pada masalah suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang bisa merusak sendi-sendi kehidupan sosial dan kebersamaan yang telah terjalin selama ini.
Himbauan itu disampaikan Asrun dihadapan para jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD), anggota muspida, tokoh agama, tokoh masyarakat serta camat dan lurah se Kota Kendari dalam acara rapat koordinasi penanganan gangguan keamanan dalam negeri yang bertajuk Radikalisme Adalah Musuh Bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia di ruang pola kantor Walikota Kendari, Jumat (24/07/2015).
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Kendari agar tetap menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban dari segala bentuk gangguan keamanan serta tidak gampang diprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjut Asrun, pihaknya meminta seluruh camat dan lurah mengaktifkan kegiatan pam swakarsa (ronda) di wilayah masing-masing untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Bila ada tamu yang menginap lebih dari tiga hari harus dilaporkan identitasnya demi kemaslahatan kita bersama,” ucapnya.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 1417 Kendari, Letkol Agus Waluyo mengatakan bahwa kasus kerusuhan berbau SARA yang terjadi di Tolikara, Papua hendaknya tidak berdampak pada masyarakat di Kota Kendari seperti yang terjadi di daerah lain.
“Kami siap memback up pihak kepolisian kapan saja bila terjadi gangguan keamanan maupun konflik sosial di tengah masyarakat karena itu sudah merupakan tugas dan tanggung jawab TNI diluar operasi militer.” tegasnya.
Selain walikota dan Dandim 1417 Kendari, Ketua DPRD Kota Kendari, Perwakilan Danlanal Kota Kendari dan Kasat Intel Polres Kendari juga menyampaikan pandangannya terhadap situasi keamanan yang berkembang selama ini, khususnya di wilayah hukum Kota Kendari.
