Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Pangan di Kendari Aman

75
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra Muhammad Ali
Muhammad Ali

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Persediaan stok pangan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjelang Natal dan Tahun Baru 2017 terpantau aman dan stabil.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra Muhammad Ali
Muhammad Ali

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra Muhammad Ali mengatakan, ketersediaan stok kebutuhan pokok di Sultra cukup bagus memasuki akhir tahun. Persediaan stok tersebut bahkan cukup sampai April 2017 mendatang.

Berdasarkan laporan dari Bulog Sultra, stok beras dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Sultra hingga 6 bulan ke depan. Selain, Sultra merupakan penghasil berbagai pahan pangan, akses transportasi untuk menyalurkan barang juga sangat lancar, baik itu antar kabupaten maupun propinsi.

“Dan juga Maret 2017 mendatang akan menghadapi masa panen lagi,” kata Muhammad Ali ditemui di ruang kerjanya, Rabu (30/11/2016).

Dia mengakui masih ada beberapa komoditi yang mengalami fluktuasi, seperti cabai dan bawang karena produksi tanaman musiman jangka pendek ini sangat dipengaruhi oleh cuaca. Namun, harga cenderung normal di pasar, harga cabai berkisar Rp 37.000 per kilogram dan bawang Rp 45.600 per kilogram (harga rata-rata seluruh pasar di Kota Kendari).

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Dijelaskan, pasar di Kota Kendari memiliki karakteristik dan terjadi variasi harga, misal Pasar Mandonga dan Pasar Baruga merupakan tempat penampungan barang-barang dari lokasi sentra. Sehingga harga di kedua pasar tersebut cenderung lebih murah daripada di pasar lainnya yang ada di Kota Kendari.

“Contoh pedagang Pasar Andonuhu dan Pasar Panjang mengambil barang di Pasar Baruga. Bahkan dalam pasar saja, ada perbedaan harga antara pedagang yang di dalam dan di luar,” bebernya.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Kata Ali, untuk menghindari kemungkinan terburuk yang akan terjadi, terdapat program rumah pangan kita (RPK) yang dilakukan oleh Bulog. Program ini akan menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga eceran tertinggi sesuai standar Bulog, untuk masyarakat di tingkat kelurahan atau desa.

Kebutuhan masyarakat seperti beras, minyak, gula pasir, bawang merah dan bawang putih. Barang tersebut akan disuplai oleh Bulog ke seluruh RPK yang tercatat. Selain itu, katanya, konsumen perlu pandai dalam menyiasati pembelian kebutuhan pokok tersebut.

“Perlu dijalankan dengan baik, karena ini program yang sangat strategis. Masyarakat dan media juga bisa melakukan pengawasan, untuk memberikan masukan dan kritikan demi perbaikan, dan pemerintah harus siap,” tutupnya. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini