Jemaat Gereja ST Fransiskus Xaverius Sulap Kertas Karton Jadi Pohon Natal Unik

536
natalpohon
Jemaat Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyulap kertas karton menjadi pohon natal unik setinggi kurang lebih tiga meter.
natalpohon
Pohon Natal : Jemaat Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyulap kertas karton menjadi pohon natal unik setinggi kurang lebih tiga meter. (Sri Rahayu/ZONASULTRA,COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Jemaat Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyulap kertas karton menjadi pohon natal unik setinggi kurang lebih tiga meter.

Kertas karton dengan berbagai warna tersebut dibuat seperti bentuk telapak tangan, yang kemudian disusun menjadi pohon natal yang juga dilengkapi dengan lampu-lampu disekelilingnya, ditambah dengan ornamen bintang berwarna keemasan pada bagian puncak pohon.

Ketua panitia penyelenggara perayaan natal Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Robert Djohan mengungkapkan, tiap tahunnya memang gereja yang terletak di Jl. Moh Hatta ini selalu membuat pohon natal yang unik namun tanpa meninggalkan makna dari perayaan natal itu sendiri.

“Kalau tahun lalu kami buat pohon natal dari tisu, tahun ini pohon natalnya kami buat dari kertas karton yang berbentuk telapak tangan,” kata Robert saat ditemui usai perayaan natal, Minggu (25/12/2016).

“Tiap natal kami membuat pohon natal dua, yang satu itu merupakan ciri khas gereja kami, yaitu dengan membuat pohon natal dengan seperti kandang, yang merupakan tempat lahir yesus, serta juga membuat satu lagi yang unik,” lanjut Robert.

pohon-natal

Robert menjelaskan, untuk makna dari pohon natal dari kertas karton yang dibuat seperti bentuk telapak tangan tersebut memberikan makna bagaimana antusiasme para jamaat menyambut Hari Raya Natal dengan penuh rasa kegembiraan.

Robert menambahkan, pohon natal dari kertas karton ini merupakan karya dari jemaat gereja itu sendiri, serta waktu pembuatannya juga tidak membutuhkan waktu lama, hanya dalam kurun waktu dua hari dan juga biaya pembuatannya yang cukup murah. (B)

 

Reporter : Sri Rahayu
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini