Kader Golkar : Kami Dipecat Supaya Basrim Bisa Aklamasi

50
Kader Golkar : Kami Dipecat Supaya Basrim Bisa Aklamasi
Sebanyak 18 orang kader dan Ketua Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Partai Golongan Karya (Golkar) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang dipecat secara sepihak oleh pelaksana Ketua DPD II Golkar Basrim, menduga adanya permainan Basrim untuk bisa menduduki kursi 01 Golkar Konawe secara aklamasi.

]Kader Golkar : Kami Dipecat Supaya Basrim Bisa Aklamasi KADER GOLKAR – Sebanyak 18 orang kader dan Ketua Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Partai Golongan Karya (Golkar) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang dipecat secara sepihak oleh pelaksana Ketua DPD II Golkar Basrim, menduga adanya permainan Basrim untuk bisa menduduki kursi 01 Golkar Konawe secara aklamasi. (Restu/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Sebanyak 18 orang kader dan Ketua Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Partai Golongan Karya (Golkar) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang dipecat secara sepihak oleh pelaksana Ketua DPD II Golkar Basrim, menduga adanya permainan Basrim untuk bisa menduduki kursi 01 Golkar Konawe secara aklamasi.

Seperti yang dikemukakan oleh DPK Unaaha, Amin Meronda. Menurutnya, pemecatan sejumlah pengurus secara sepihak sengaja dilakukan oleh Basrim agar bisa menang aklamasi. Sebab, kader-kader yang dipecat dianggap tidak sependapat dengan niat Basrim yang ingin maju dengan cara aklamasi.

BACA JUGA :  [HOAKS] Konten TikTok soal Alumni Trisakti Deklarasi Dukung Jokowi

“Dalam aturan partai, seorang pelaksana ketua tidak bisa melakukan pergantian, kecuali ketua yang sudah definitif. Ini akal-akalnya Basrim supaya bisa aklamasi,” kata Amin di depan puluhan kader lain saat Musdalub di Hotel Arisandi Unaaha, Jum’at (19/5/2017)

Ia membeberkan, jika proses pemecatan Yohanis sebagai Ketua DPD II Golkar merupakan bagian dari taktik pokitik Basrim, agar bisa menggantikan posisinya sebagai ketua.

Baca Juga : Ricuh, Musdalub Golkar Konawe Batal Dilaksanakan

BACA JUGA :  Tina Disebut Berpeluang Besar di Pilgub Pasca Bebasnya Nur Alam

“Waktu itu dia (Basrim) meminta kami untuk menandatangani pernyataan pergantian pak Yohanis. Bahkan kami diberikan uang bensin sebesar 300 ribu rupiah,” Imbuhnya

Protes yang dilakulan 18 pengurus DPK Golkar ini akhirnya berbuntut pada pembatalan Musdalub karena dianggap tidak kondusif. Sempat terjadi aksi saling dorong antara sesama kader yang pro dan kontra, bahkan beberapa kader sempat melempar kursi sebagai bentuk protes, beruntung aparat kepolisian segerah melerai aksi tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan pelaksana ketua DPD II Golkar Konawe, Basrim belum mau memberikan keterangan terkait masala ini. (A)

 

Reporter : Restu Sabara
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini