Kades Laimeo Dituding Jual Beras Raskin Melebihi Standar Bulog

85
Ilustrasi

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Kepala Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Nurlia R diduga menjual beras miskin (raskin) ke warganya di atas harga yang telah ditetapkan Badan Urusan Logistik (Bulog).

Harga beras raskin sesuai ketentuan Bulog adalah Rp 1.600 per liter, oleh Kepala Desa Laimeo, Nurlia R dijual menjadi Rp 3.000 per liter. Harga tersebut oleh warga di Desa Laimeo sangat memberatkan.

Andi Aswad, salah seorang warga Desa Laimeo menuturkan, masyarakat di desa itu mendapatkan raskin dalam jumlah bervariasi. Sekitar 31 kepala keluarga (KK) menerima raskin 15 liter, karena memiliki kartu miskin dari Kementerian Sosial. Sementara warga yang tidak memiliki kartu tersebut, kebagian raskim 10 liter.

Untuk dirinya, kata Andi Aswad, raskin yang diterimanya sebanyak 15 liter dengan harga keseluruhan Rp.30 ribu. Harga tersebut, baru kali ini terjadi dan hal tersebut dirasakan cukup memberatkan keuangan keluarganya.

“Herannya kita, yang dapat 15 liter bayarnya juga Rp.30 ribu. Dan yang dapat 10 liter juga bayarnya Rp.30 ribu,” kata Andi Aswad, Minggu (17/4/2016).

Anehnya, lanjut Andi Aswad, setelah raskin dibagikan kepada seluruh warga tersebut terjadi kelebihan. Oleh Kepala Desa, Nurlia R, kelebihan raskin itu dijual kembali. Namun, harga raskim dijual diatas dari harga sebelumnya.

“Kelebihannya itu, dia (Nurlia R) jual lagi Rp.5.000 per liter sama warga disini. Kan seharusnya dijual per kilo, ini dijual per liter. Baru semestinya dibagi rata semua, jangan ada yang tersisa,” ujarnya.

Di tempat terpisah, koordinator raskin Kecamatan Sawa, Abd Muis saat dikonfirmasi perihal tersebut mengaku kaget dan tidak tahu menahu jika Kepala Desa Laimeo, Nurlia R menjual raskin dengan harga Rp.3.000 per liter kepada warganya.

“Ohh kalau itu saya tidak tau, tidak ada saya tau masalah itu. Apalagi ada yang menyalur Rp.3.000 liter. Yang saya tau itu mereka jual Rp.2.000 per liter. Alasannya mereka jual Rp.2.000 itu, katanya siapa tau ada biaya-biaya administrasi,” kata Abd Muis.

Ia mengungkapkan, untuk Kecamatan Sawa jumlah raskim yang disalurkan pada bulan April 2016 ini sebanyak 13 ton 920 kg. Raskim tersebut tidak dibagi rata ke 10 desa yang ada di Kecamatan Sawa.

Untuk harga raskin dari Bulog, lanjut Abd Muis, sebesar Rp.1.600 per liter. Kemudian oleh pengurus kecamatan yang berjumlah 2 orang menjual beras raskim tersebut kepada para kepala desa dengan harga Rp.1.700 per liter dengan alasan uang Rp.100 sebagai uang pengurusan.

“Kalau untuk Desa Laimeo itu baru-baru ini mendapatkan jatah raskim sebanyak 3 ton 330 kg,” ungkapnya.
Meski dirinya mengetahui, jika kades Laimeo, Nurlia R menjual raskim dengan harga Rp.3.000 per liter. Namun, pihaknya tidak dapat berbuat apa-apa. Untuk sanksi, Ia harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan Camat Sawa.

Hingga berita ini diturunkan, awak Zonasultra.Com belum dapat mengkonfirmasi masalah ini kepala Desa Laimeo, Nurlia R. (B)

 

Penulis : Murtaidin
Editor   : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini