Kades Matanggonawe Dukung Aksi Protes Warganya Desak Pembangunan Dermaga Sawa Beach Dihentikan

106
Tak Kantongi Izin, Warga Mendesak Pembangunan Sawa Beach Dihentikan
AKSI DEMONSTRASI-Aksi demonstrasi didepan hotel Sawa Beach Desa Matanggonawe Kecamatan Sawa Konawe Utara. Massa menuntut segala aktifitas hotel Sawa Beach dihentikan karena dianggap tidak memiliki izin, pada Minggu siang (6/3/2016).Murtaidin/Zonasultra.Com
Tak Kantongi Izin, Warga Mendesak Pembangunan Sawa Beach Dihentikan
AKSI DEMONSTRASI-Aksi demonstrasi didepan hotel Sawa Beach Desa Matanggonawe Kecamatan Sawa Konawe Utara. Massa menuntut segala aktifitas hotel Sawa Beach dihentikan karena dianggap tidak memiliki izin, pada Minggu siang (6/3/2016).Murtaidin/Zonasultra.Com

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU- Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Matanggonawe, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu siang (6/3/2016) yang mendesak memberhentian pembangunan dermaga Sawa Beach karena dianggap merusak ekosistem laut dan tak mengantongi izin Amdal, dinas pariwisata dan dinas kelautan dan perikanan setempat ternyata mendapat dukungan dari kepala desa setempat.

Kepala Desa Matanggonawe, Limpo yang dikonfirmasi Minggu malam (6/3/2016) mengatakan, sebagai pemerintah desa dirinya tidak mengetahui sama sekali jika pihak pengelolah hotel Sawa Beach melakukan pembangunan dermaga. (Baca juga : http://zonasultra.id/tak-kantongi-izin-warga-mendesak-pembangunan-sawa-beach-dihentikan.html)

“Mereka (pemilik Sawa Beach) juga tidak pernah ketemu sama saya mau membangun itu dermaga,” kata Limpo.

Dikatakannya, sesungguhnya pembangunan dermaga Sawa Beach masuk dalam wilayah wisata pantai Desa Matanggonawe dan tempat berdirinya di atas terumbu karang. (Baca juga : http://zonasultra.id/diterima-sebagai-resepsionis-hotel-pemuda-ini-malah-dijadikan-kuli-bangunan.html)

Belum lagi, kata Limpo, sebelumnya warganya pernah beranggapan jika dirinya selaku Kepala Desa Matanggonawe telah menerima sejumlah uang dari pihak Sawa Beach.

“Pasca aksi demonstrasi warga, pihak perusahaan dapat mengetahui jika di wilayah ini ada pemerintah desa. Kemudian yang kedua, menghindari cerita warga saya jika kepala desa sudah dikasih yang namanya finansial,” ujarnya dengan nada kesal.

 

Penulis : Murtaidin

Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini