Kadinkes Konut: Bebas Rokok Buat Tabungan Semakin Gede

60
PENYULUHAN-Terlihat Asisten l Kabupaten konawe Utara (Konut), Dr Ihwan Porosi, Plt Kepala Dinas Kesehatan Konut, Nurjanah Efendi menggelar simposium penyuluhan pencegahan dan pengendalian konsumsi rokok dan produk tembakau. Yang di hadiri oleh seluruh SKPD, Pemerintah Kecamatan, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Konut. Bertempat di aula pertemuan Kantor Bupati Konut.(Jefri/ZONASULTRA.COM).
Kadinkes Konut: Bebas Rokok Buat Tabungan Semakin Gede
PENYULUHANTerlihat Asisten l Kabupaten konawe Utara (Konut), Dr Ihwan Porosi, Plt Kepala Dinas Kesehatan Konut, Nurjanah Efendi menggelar simposium penyuluhan pencegahan dan pengendalian konsumsi rokok dan produk tembakau. Yang di hadiri oleh seluruh SKPD, Pemerintah Kecamatan, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Konut. Bertempat di aula pertemuan Kantor Bupati Konut.(Jefri/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU– Bebas dan jauh dari asap rokok dapat membuat tebungan kita lebih bertambah banyak dari sebelumnya. Selain itu dapat menata hidup lebih baik, sehat dan jauh dari penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok.

Hal tersebut diungkapkan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggra (Sultra), Nurjannah Efendi dalam simposium penyuluhan pencegahan dan pengendalian konsumsi rokok dan produk tembakau (SP3KRPT) di aula Dinikes Konut. Senin (21/11/2016).

Wanita berhijab ini menjelaskan bahwa jumlah konsumen rokok tiap tahun kian bertambah. Tak disadari melonjaknya penderita penyakit hingga berbuntut pada kematian disebabkan oleh rokok. Berdasarakan rieset kesehatan dasar (Riskesda) yang dilakukan oleh kementrian kesehatan RI pada tahun 2010 lalu menyebutkan faktor resiko terbesar yang menyebabkan prevalensi penyakit tidak menular yaitu tinginya pola konsumsi rokok.

“Coba bayangkan harga rokok perbungkus Rp 20 ribu. Hitung perhari saja 1 bungkus kita beli dikali sebulan berarti Rp 600 ribu. bagaiman kalau 2 sampai 3 bungkus perhari kita konsumsi berarti dikali sebulan Rp 1,8 juta,” ungkapnya.

“Kasian uang kita habis hanya karena rokok sementara dampaknya kurang baik untuk kita. Coba kalau berhenti merokok dan uang rokok tadi itu ditabung kan bisa gede haslinya. perbulan Rp 1,8 juta kalau kali pertahun kita tabung bararti Rp 21,6 juta. Sudah bisa untuk biaya kebutuhan keluarga kita,” ucap Nurjannah.

Ia menambahkan, melalui program jauh dari asap rokok dan SP3KRPT diharapkan masyarakat khususnya wilayah Konut mempunyai kesadaran tinggi tentang resiko dari rokok. Dan mau bersama-sama mensukseskan program yang digelar menuju konawe utara jauh dari penyakit.

“Saya mengutip sedikit sebagai bahan perbandingan, pada 2012 lalu dari Soewarta Kosen itu data menunjukkan 12,7 persen di negara kita ini angka kematian penyebabnya dari rokok. Dapat disimpulkan kalau pengguna rokok sekarang ini semakin berarti jumlah kematian juga bertambah,” terangnya.

Diakhir sambutannya, Nurjannah yang juga sebagi KTU Dinkes Konut ini, mengharapkan agar seluruh jajaran pemerintah Konut dan masyarakat mau bekerjasama menjaga pola hidup sehat dan jauh dari asap rokok.

“Kami tidak memvonis untuk berhenti, tapi secara berangsur bisa dilakukan. Dengan begitu secara tidak langsung kita bisa menguragi angka penyakit yang disebabkan oleh rokok. Selain itu akan memberikan dampak positif bagi pembaguanan di Konut ini menjadi lebih sejahtera dan beradap,” tukasnya. (C)

 

Reporter : Jefri Ibnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini