ZONASULTRA.COM, KENDARI– Bencana kabuat asap yang menyelimuti hampir seluruh wilayah provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa hari ini mengundang keprihatinan banyak pihak. Termasuk dikalangan mahasiswa.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) saat berunjuk rasa di sekretariat DPRD Sultra, Senin (26/10/2015), mencurigai adanya peran para pengusaha sawit yang menyebabkan beberapa daerah di Sultra dilanda kebakaran. (Baca Juga : Ini Daerah Penyumbang Asap di Sultra)
Aksi itu juga dalam rangka mengkoreksi 1 tahun pemerintahan Jokowi dan jelang sumpah pemuda 28 Oktober 2015.
“Jangan sampai bencana asap merupakan akal-akalan pengusaha sawit yang membakar ratusan hektar lahan. Pemerintah harus bergerak cepat mengambil tindakan,” kata La Ato, Koordinator aksi KAMMI.
La Ato mengungkapkan, api disejumlah daerah saat ini belum padam dan terus merambat. Korban akibat asap pun terus berjatuhan bahkan banyak yag menderita infeksi saluran pernafasan.
“Pemerintahan Jokowi-JK harus serius menindak para pelaku pembakaran. Jangan sampai setelah hutan gundul akibat kebakaran justru ramai-ramai menanam sawit,” kata La Ato.
Jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintahan Jokowi-JK maka bencana ini akan terus berulang setiap tahunnya. Tak hanya masalah asap kata La Ato, bangsa saat ini dihadapkan dengan berbagai permasalahan ekonomi yang berpotensi terjadinya krisis.
La Ato menegaskan jika permasalahan asap dan lainnya tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat maka lebih baik Jokowi-JK turun menanggalkan jabatan presiden. Hal itu karena bangsa ini tidak butuh presiden yang hidup di telunjuk orang.
