Kapal Pengangkut Rombongan Pejabat Bombana Mengalami Mati Mesin

1297
Kapal Pengangkut Rombongan Pejabat Bombana Mengalami Mati Mesin
MATI MESIN - Kapal Superjet 10 rute Kabaena, Poleang Timur rusak ditwngah laut. Kondisi ini membuat reaah 81 Orang penumpang yang di dalamnya termuat rombongan pejabat Bombana. (MUHAMMAD JAMIL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RUMBIA– Kapal Superjet 10, rute Kabaena-Pu,ulemo, Poleang Timur, kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) rusak di tengah laut, Jumat (19/10/2018). Akibatnya, kapal yang memuat rombongan pejabat usai menggelar kegiatan di Kabaena itu terombang ambing di perairan Pising Kabarna Utara selama tiga jam.

Kapal tersebut diberangkatkan sekitar pukul 09.00 Wita dari pelabuhan Sikeli, Kabaena Barat dengan muatan 81 orang penumpang. Sekitar dua jam pemberangkatan, kapal tersebut mati mesin hingga membuat resah para penumpang.

Hal ini pula membuat penumpang mengeluh atas terulangnya kejadian yang sama. Sebab, sebelumnya pada pemberangkatan rombongan menuju Kabaena pada Selasa (16/10/2018) lalu, kapal tersebut mati mesin juga saat berada di tengah laut.

Pihak Syahbandar pun dianggap lalai menilai kelayakan operasional kapal tersebut.

“Tiga jam kita terombang ambing di laut karena alasan mati mesin sejak pukul 11.30 Wita hingga pukul 15.00 Wita. Kami heran saja, kenapa terulang lagi. Tempo hari juga kita begini, ternyata itu malah menjadi hal bisa bagi pihak Syahbandar,” keluh Fardin, salah satu penumpang kapal tersebut.

Menurutnya, pihak Syahbandar dan dinas perhubungan Bombana sestinya tidak menganggap kejadian itu sebagai hal yang biasa, karena itu terkait keselamatan nyawa manusia.

“Sudah sering kejadian begini, tapi kenapa tidak ada perhatian dari instansi terkait terhadap keselamatan penumpang. Seharusnya kapal ini tidak bisa berlayar, baru kita kepanasan semua di dalam,” tukasnya.

“Coba syahbandar serius bekerja dan memeriksa kelayakan mesin kapal sebelum diberangkatkan. Seharusnya dari tadi kita sudah sampai, tapi karena mati mesin, kasian juga kami ini,” sesalnya.

Sementara Kepala Syahbandar Sikeli di Kabaena Barat, Muhammad Arfa menegaskan pihaknya telah mengamati kelayakan pemberangkatan kapal tersebut sesuai aturan pelayaran yang berlaku.

“Sebelum kapal Superjet 10 ini diberangkatkan, kami sudah memeriksa segala sesuatunya hingga benar-benar telah berangkat. Mulai dari keadaan mesinnya dan kapasitas muatannya. Persoalannya, namanya musibah kita tidak tau,” kata Arfa melalui pesan Whatsappnya. (B)

 


Reporter: Muhammad Jamil
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini