ZONASULTRA.COM,PASARWAJO – Kasus perceraian di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dalam dua tahun terakhir meningkat.
Menurut catatan Kantor Pengadilan Agama setempat, di tahun 2015 lalu angka perceraian sebanyak 159 kasus sementara di tahun 2014 tercatat 121 kasus.
Mayoritas gugatan diajukan pihak istri kepada suami karena alasan ekonomi. Karena suaminya dianggap tidak bertanggung jawab karena tidak memberikan nafkah yang cukup.
Persoalan ekonomi dalam rumah tangga, suami yang diperantauan hingga perselingkuhan . menurut Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Buton, Idris, menjadi penyulut pertengkaran dan kekerasan rumah tangga.
Saat ini, diakuinya, pihaknya bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama untuk melakukan konseling sebelum calon pasangan melanjutkan ke pelaminan.
Idris, memprediksi trend perceraian di tahun 2016 bisa mencapai sampai 400 kasus. Indikasi tingginya perceraian itu bisa dilihat dari gugatan yang sudah masuk. Dalam waktu dua bulan saja sudah ada puluhan kasus yang masuk ke pengadilan.
“Awal februari saja sudah 37 kasus yang kita tangani, sehingga melihat kondisi saat ini kasus perceraian pada tahun 2016 akan diprediksi hingga mencapai 300 hingga 400 kasus, ” ujarnya.
Penulis: Suparman Nanang
Editor: Tahir Ose
