Kedisplinan PNS Menjadi Sorotan 4 Kandidat Bupati Konsel

184
Empat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan yakni Asnawi Syukur-Rustam Tamburaka (1), Muh. Endang- Nurfa Thalib (2), Surunuddin Dangga-Arsalim (3), Rusmin Abdul Gani-Muhlis (4) tampil pada acara debat kandidat, Rabu malam (2/12/2015) di gedung SKB Ranomeeto. Efan/ZONASULTRA.COM
Empat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan yakni Asnawi Syukur-Rustam Tamburaka (1), Muh. Endang- Nurfa Thalib (2), Surunuddin Dangga-Arsalim (3), Rusmin Abdul Gani-Muhlis (4) tampil pada acara debat kandidat, Rabu malam (2/12/2015) di gedung SKB Ranomeeto. Efan/ZONASULTRA.COM
Empat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan yakni Asnawi Syukur-Rustam Tamburaka (1), Muh. Endang- Nurfa Thalib (2), Surunuddin Dangga-Arsalim (3), Rusmin Abdul Gani-Muhlis (4) tampil pada acara debat kandidat, Rabu malam (2/12/2015) di gedung SKB Ranomeeto. (Efan/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO- Kedisiplinan pegawai negeri sipil (PNS) dan tidak maksimalnya pelayanan masyarakat, tak luput dari sorotan empat kandidat pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selkatan (Konsel), yang tampil pada acara debat kandidat yang berlangsung di gedung SKB Ranomeeto, Rabu malam (2/12/2015).

Calon bupati nomor urut 2, Muh. Endang mengatakan persoalan yang terpenting saat ini adalah rekrutmen pegawai yang masih kurang bagus. Bahkan disadarinya pun pelayanan publik juga kurang maksimal.

“Saya dapatkan temuan di masyarakat bahwa hanya ada beberapa kegiatan masyarakat yakni saat melakukan pembarayan pajak dan sebagiannya, tetapi disaat rakyat membutuhkan pemerintah kadang-kadang selalu tidak ada. Contoh dalam menanggani masalah puso saja tidak bisa ditangulangi dengan baik,” ungkap Endang.

Karena itu mantan wakil DPRD Provinsi Sultra itu harus dimulai dari rekrutmen yang baik sebagimana yang diamanatkan oleh undang-undang.

Calon bupati nomor urut 4 Rusmi Abdul Gani mengatakan, Konsel dibentuk untuk pendekatan pelayanan, namun ternyata hal itu tidak terealisasi. Kenyataan itu dilihat dari pengurusan kartu identitas saja masih menjadi problem utama.

Untuk mengurus KTP atau KK saja susah, karena para pegawainnya jarang berada ditetampat.
Karena itu pihaknya punya strategi khusus dalam menyelesaikan persolana tersebut yakni dengan memilih pemimpin yang jujur dan amanah.

“Kalau mau sejahtera dan pelayanan bagus, rakyat yang harus merubahnya dengan berkomitmen untuk menetapkan pilihan pada 9 Desember 2015,” katanya.

Begitu pula dengan Asnawi Syukur, calon bupati nomor urut 1 itu menegaskan bahwa semua itu tergantung dari pemimpin daerahnya. Terkait kedisiplinan pegawai telah diatur dalam regulasi perundang-undangan yang berlaku.

Tidak hanya itu, 75 persen pejabat yang ada dikabupaten itu tinggal di kotamadya Kendari, hal itu membuat pelayanan terhadap masyarakat tidak maksimal.

“Maka jika terpilih bupati Konsel, saya akan terapkan peraturan yakni masuk kantor pukul 07.00 wita dan pulang pukul 16.00 wita,” tegasnya.

Sementara itu, calon bupati nomor urut 3, Surunuddin Dangga berjanji akan menindak tegas bagi pelanggar disiplin dengan memberikan sanksi apabila pekerjaan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Tidak akan ada lagi pegawai terlambat, karena kalau terlambat gajinya akan kita potong sehingga pelayanan terhadap masyarakat meningkat,” terangnya.

 

Penulis: Efan

Editor: Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini