Kekeringan, Petani Kolaka Malah Panen Padi Hingga 9,6 Ton

62

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Para petani di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) Minggu (23/8/2015) merayakan pesta panen padi. Hal itu terlihat janggal di tengah kekeringan yang melanda, akibat dampak dari fenomena El Nino di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Sultra.

Tak tanggung-tanggung, hasil panen padi petani di kabupaten Kolaka itu sangat menggembirakan. Pasalnya, perhektar sudah bisa menembus angka 9,6 Ton gabah sekali panen.

Kepala dinas Pertanian provinsi Sultra H. Muh Nasir mengatakan, kualitas panen padi petani di kabupaten Kolaka sangat baik dan mampu bersaing dengan daerah lain yang ada di Sultra, termasuk di luar sulawesi. “Makanya sekarang, kenapa ada juga yang mengirimkan ke Surabaya karena kualitas bagus, saya sempat melihat hasilnya di penggilingan, cukup bagus,” ungkapnya saat ditemui di sela pesta panen di desa Sabiano, Kecamatan Wundolako, Kolaka, Minggu (23/8/2015).

Hasil panen padi di Kolaka kata dia, masuk kategori beras kepala. Sebab, mulai dari gabah yang dihasilkan, sistem pengeringan yang dilakukan serta alat penggilingan bagus, sehingga hasil yang diperoleh juga bagus. “Tinggal budidaya yang harus diperbaiki, karena masih ada gabah yang berwarna hijau, tapi itu hanya sekian persen saja,” terangnya.

Nasir mengaku, perkembangan petani padi di kabupaten Kolaka sangat luar biasa sejak dua tahun terakhir.

“Kabupaten Kolaka akan menjadi salah satu lumbung beras di Sultra setelah kabupaten Konawe, perkembangannya akan meninggalkan beberapa kabupaten yang pernah jadi lumbung padi di Sultra seperti Kolaka Timur, Kolaka Utara, Bombana dan Konsel,” ujarnya.

Menurutnya, petani padi di kabupaten Kolaka sangat antusias. “Potensi yang dimiliki sangat luar biasa, makanya sudah beberapa kali saya datang di kabupaten Kolaka untuk melakukan pesta panen,” jelasnya.

Sementara itu, bupati Kolaka Ahmad Safei mengatakan, pesta panen ini sekaligus untuk memberikan motivasi kepada petani padi, yang ada di kabupaten Kolaka. “Jika dia (Petani) mau berbuat baik, maka pemerintah akan mendukung secara penuh,” ungkapnya saat mengikuti acara panen raya itu.

Bupati mengingatkan, pesta panen yang dilakukannya itu untuk menepis pengaruh fenomena El Nino, yang mengakibatkan kekeringan sehingga berdampak di beberapa sektor pertanian, termasuk petani padi.

“Seperti misalnya akan terjadi kerawanan pangan,maka itu yang kita jawab dengan adanya pesta panen, bahwa di kabupaten Kolaka tidak terjadi hal yang dikhawatirkan,” terangnya.

Meski kekeringan terjadi di Kolaka, namun hal tersebut lanjut Syafie, tidak berdampak banyak pada areal persawahan sehingga tidak mengganggu hasil panen para petani. “Ada sih (Kekeringan) hanya 0 koma sekian persen saja, tidak akan berpengaruh dengan kondisi pangan,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kasrem 143 Haluoleh Letkol Alamsyah mengungkapkan, sinergi TNI dan petani dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian.

“Kita kumpul dengan semua kekuatan yang ada, kemudian kita ada perintah dari atas untuk membantu pemerintah daerah, termasuk membantu masyarakat untuk meningkatkan produksi padi,” jelasnya.

Di kabupaten Kolaka, kata dia, mesti perlu bersyukur karena dampak El Nino tidak begitu terasa, kendati di daerah lain yang ada di Sultra sudah ada yang merasakan dampak fenomena tersebut.

“Suatu kesyukuran, bahwa dengan adanya pesta panen, el nino tidak terasa disini dan sebuah keberuntungan bagi kita, semoga belum sampai el nino, musim hujan sudah turun di Kolaka,” tandasnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini