Kemarau, Produksi Kopra di Konut Menurun Drastis

71

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU-Musim kemarau panjang di tahun 2015 ini, membuat produksi kopra di Kabupaten  Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), menurun drastis.

Salah satu desa di Konut penghasil kopra yakni Desa Toreo, Kecamatan Wawolesa. Warga di desa ini sangat merasakan bagaimana salah satu mata pencaharian mereka itu produksinya sangat menurun, akibat kebanyakan pohon kelapa mereka tidak berbuah.

Hasil kopra yang biasa di panen  para petani kopra tiga kali dalam setahun, rata-rata 3000 biji kelapa dan jika ditimbang mencapai 3600 kilo gram. Namun untuk tahun ini hanya bisa menghasilkan 500 biji saja atau sekitar 450 kilo gram.

“Keadaan untuk sekarang ini memang tidak sama seperti yang lalu. Ini membuat warga harus mencari pekerjaan sampingan karena kondisi ekonomi yang tidak stabil,” kata Kepala Desa Toreo Andi Semi, Senin (9/11/2015).

Parahnya, turunnya produksi kopra juga diiringi  penurunan harga jual. Biasanya kopra seberat 100 kilo gram dijual dengan harga Rp 630 ribu, sekarang menurun menjadi Rp 500 ribu. Sementara petani tetap harus mengeluarkan biaya untuk pemanjat pohon kelapa sebanyak Rp 5.000 per pohon, kemudian biaya kupas kelapa 100 biji dibayar Rp 30 ribu, belum lagi biaya transportasi.

Sebagian warga di desa itu kemudian memilih jadi nelayan. Bahkan ada yang berangkat ke Malaysia menjadi tanaga kerja Indonesia (TKI).

“Sekarang saja karena sudah tidak urus kopra, beberapa warga hanya pergi pungut- pungut kelapa untuk dijual seharga Rp 1.000 per bijinya, itu digunakan untuk biaya hidup sehari-hari,” terang Andi Semi

Dengan kodisi sulit seperti itu, masyarakat  mengharap pemerintah setempat untuk bisa melihat kondisi mereka saat ini, agar memberikan bantuan sesuai kebutuhan masyarakat.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini