Kembangkan Usaha Perkebunan, Sultra Dapat Anggaran Rp 264 Miliar

133
perkebunan sultra
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Perkebunan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun ini mendapatkan anggaran Rp 230 milyar dari Kementerian Pertanian untuk pengembangan usaha perkebunan di daerah itu. Selain dari APBN, sebanyak Rp 34 milyar juga dikucurkan dari APBD.

perkebunan sultra
Ilustrasi

Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura Sultra, Bambang mengatakan, anggaran yang diterima oleh dinas yang dipimpinnya itu pada tahun 2016 memang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu yang mendapatkan anggaran hingga Rp 400 milyar lebih, terdiri dari dana APBN Rp 394 milyar dan dana APBD Rp 30 milyar.

“Tahun ini anggaran kita memang menurun. Alhamdulillah dari dana APBD meningkat Rp 4 milyar karena Pak gubernur memang sangat konsen untuk meningkatkan sektor perkebunan kita,” ungkap Bambang di ruang kerjanya, Senin (4/1/2016).

Lanjut Bambang, seluruh dana yang berasal dari APBN akan digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan sejumlah komoditi perkebunan, khususnya kakao. Apalagi, dari 18 kabupaten di Indonesia yang menjadi kawasan komunitas perkebunan, 5 diantaranya berada di Sultra yaitu Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe dan Konawe Selatan.

Bambang mengakui, penurunan anggaran tersebut disebabkan karena pemerintah lebih fokus untuk mewujudkan swasembada pangan pada 7 komoditi utama yaitu beras, kedelai, jagung, tebu, daging, bawang merah dan cabai. Akibatnya, anggaran lebih banyak tersedot pada pengembangan-pengembangan komoditi tersebut.

“Anggaran untuk pengembangan kakao di seluruh Indonesia tahun 2016 ini hanya ada Rp 1,9 triliun atau hanya 6 persen dari total anggaran di Kementerian Pertanian,” ungkap Bambang.

Meski anggaran menurun, kata Bambang, namun pihaknya optimis produksi kakao di Sultra bisa meningkat melihat antusias para petani untuk mengembangkan kakao.

“Tahun lalu kita memproduksi 161.000 ton kakao, tahun ini kita berharap bisa lebih dari itu. Semua tergantung dari keseriusan para petani,”tutupnya.

 

Penulis : Jhumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini