Kemensos : Jangan Patahkan Semangat Para Penyandang Disabilitas

77
Kemensos : Jangan Patahkan Semangat Para Penyandang Disabilitas
Kementerian Sosial (Kementerian Sosial) Republik Indonesia (RI), menghimbau masyarakat agar tidak mematahkan semangat para penyandang disabilitas dengan perlakuan-perlakuan yang bisa menurunkan semangat mereka, dalam acara pelepasan penerima manfaat Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW), Jumat (23/12/2016). (Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)
Kemensos : Jangan Patahkan Semangat Para Penyandang Disabilitas
Kementerian Sosial (Kementerian Sosial) Republik Indonesia (RI), menghimbau masyarakat agar tidak mematahkan semangat para penyandang disabilitas dengan perlakuan-perlakuan yang bisa menurunkan semangat mereka, dalam acara pelepasan penerima manfaat Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW), Jumat (23/12/2016). (Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kementerian Sosial (Kementerian Sosial) Republik Indonesia (RI), menghimbau masyarakat agar tidak mematahkan semangat para penyandang disabilitas dengan perlakuan-perlakuan yang bisa menurunkan semangat mereka.

Hal ini diungkapkan Kasubid Rehabilitasi Sosial dan Penyandang Disabilitas Kemsos RI, Ati Setiawati dalam acara pelepasan penerima manfaat Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW), Jumat (23/12/2016). Ia mengungkapkan, para penyandang disabilitas juga sama seperti anak-anak lain, mereka juga ingin menjalani kehidupan normal di tengah kekurangan yang mereka miliki.

“Penyandang disabilitas bukanlah orang berpenyakit, jadi Bapak dan Ibu tidak perlu berkecil hati dengan keadaan mereka sebab di balik itu semua, mereka memiliki sesuatu yang istimewa yang mungkin tidak dimiliki oleh anak-anak lain,” tutur Ati, Jumat (23/12/2016).

Jika diberi kesempatan yang sama seperti anak normal pada umumnya, mereka juga pasti bisa menjadi sukses bahkan mungkin lebih dari anak-anak yang normal. Terbukti, di luar sana banyak orang yang tuna rungu maupun tuna wicara bisa sukses. Tentunya dukungan dari orang-orang terdekat sangat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan diri anak agar bisa menunjukan keterampilannya.

Selain itu, kata Ati, perlindungan dan pemahaman juga diperlukan untuk mendukung mereka. Setelah melalui pembinaan yang mereka jalani di PSBRW selama tiga tahun, sudah banyak bakat yang mereka asah. Untuk itu, ketika kembali ke rumah nanti mereka tak perlu terlalu disembunyikan lagi, biarkan mereka ikut berpartisipasi di masyarakat untuk memperoleh informasi-informasi baru.

“Keluarga nanti tentunya harus mendorong mereka untuk menunjukan dirinya, bantu mereka berkomunikasi serta beri mereka kesempatan untuk memilih,” terang Ati.

Dengan adanya bekal-bekal usaha mandiri yang diberikan PSBRW kepada mereka seperti salon, menjahit ataupun sablon, Ati berharap, keluarga dapat membantu anak untuk mengembangkan bakatnya. (B)

 

Reporter : Sri Rahayu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini