Kementerian Perindustrian Tingkatkan Integritas Industri Smelter Feronikel di Konawe dan Morowali

48
Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan jika basis industri smelter feronikel berada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Morowali, Sulawesi Tengah. Untuk itu, pembangunan industri smelter di dua daerah tersebut lebih ditingkatkan integritasnya.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto

Menurut Airlangga, industri seperti ini bukan kali pertama mengingat ada Vale dan Antam yang telah lebih dulu berproduksi. Namun belum sampai terintegritas.

“Kalau dulu kan sebatas nikel, sekarang industri lanjut sampai ke hilir dan produksi stainless steel. Nilai tambahnya dinaikan,” kata Airlangga usai menutup Focus Group Discussion dengan tema Ketenagakerjaan Sektor Smelter yang digelar di Grand Clarion Hotel Kendari, Rabu (11/1/2017).

Dengan adanya kenaikan nilai tambah tersebut akan memberikan kontribusi positif bagi pemerintah pusat dan daerah. Tentunya ini akan meningkatkan perekonomian nasional dan juga masyarakat di kawasan tersebut.

Menurut Airlangga hal inilah yang akan terus didorong. Sebab, jika kedua smelter ini memproduksi kapasitas stainless steel mencapai empat juta ton dalam satu tahun. Dia menjelaskan harga per ton berkisar 2 ribu dolar Amerika. Jadi, jika bisa mengekspor 4 juta ton maka akan memperoleh 8 juta dolar Amerika.

Dan Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah. Ini untuk pertama kalinya Indonesia bisa mengimpor bahan baku dan mengekspor barang jadi.

“Terlebih lagi ditambah dengan nikel eksisting Vale dan Antam. Potensinya sangat bagus,” ungkap Menteri Perindustrian.

Airlangga melanjutkan, bukan hanya pada satu industri, tetapi di seluruh industri seperti baja, pabrik tekstil, pabrik petrokimia, termasuk smelting, rata-rata penyerapan tenaga kerja asing setelah berjalan sebesar 15 persen dari total kebutuhan tenaga kerja. Jika penanaman modal asing pada industri tersebut. Dan saat penanam modal dari dalam negeri, tenaga kerja asing juga tetap ada.

Sementara itu, terkait sumber daya manusia, Kementerian Perindustrian mendorong vocational training (pendidikan dan pelatihan kejuruan) di Morowali untuk melatih masyarakat sekitar, khusus mengisi tenaga kerja di industri tersebut.

“Sedangkan di Sultra, akan kita dorong juga untuk peningkatan kualitas tenaga kerjanya,” ujarnya.

Selain itu, Airlangga juga mengutarakan pihaknya akan mendorong industri kecil yang berada di sekitar kawasan industri smelter seperti industri garpu dan sendok. Jadi mulai dari produksi stainless steel dalan bentuk slep sampai ke bahan jadi seperti industri panci, sendok dan lainnya. (A)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini