Kendari Kembali Catat Inflasi, Ini Pemicunya

50

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Adi Nugroho mengatakan, inflasi di Kendari dipicu adanya kenaikan indeks harga di semua kelompok, yaitu kenaikan indeks pada kelompok kesehatan sebesar 1,64

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Adi Nugroho mengatakan, inflasi di Kendari dipicu adanya kenaikan indeks harga di semua kelompok, yaitu kenaikan indeks pada kelompok kesehatan sebesar 1,64 persen, sandang sebesar 1,21 persen, transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,97 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebsar 0,64 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,38 persen, bahan makanan sebesar 0,10 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 persen. 
“Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah beras, bahan bakar jenis premium (bensin), obat dengan resep dokter, bahan bakar rumah tangga, nasi dengan lauk, bayam, sepeda motor, sewa rumah, mobil serta sandal,” terang Adi di kantor BPS Sultra, Rabu(2/3/2015).
Berdasarkan data yang dirilis BPS, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Maret 2015 antara lain ketela pohon, daun kacang panjang muda, jeruk, sandal, kemeja pendek, anggur, celana panjang sersin, blus, bayam serta papaya. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah ketimun, kemeja pendek batik, tomat buah, cabai rawit, tembang, rambe, wortel, semangka, gaun serta tomat sayur.
Dari 11 kota di Sulawesi delapan di antaranya tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Watampone 0,83 persen dengan IHK 116,02 dan inflasi terendah ada di Kota Bulukumba sebesar 0,20 persen dengan IHK 124,49. Sedangkan kota lainnya di Sultra yaitu Baubau tercatat deflasi sebesar 0,39 persen.  (Jumriati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini