Kepala BP4K Konawe Santuni 5 Penyuluh yang Sakit Permanen

67

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Kepala Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Pangan (BP4K) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ( Sultra), Muhammad Akbar mengujungi lima orang stafnya yang dilaporkan sakit permanen. Hal itu sebagai kepeduliannya terhadap bawahannya itu yang sebelumnya bertugas sebagai penyuluh pertanian. 

Meski sudah tidak bisa melaksanakan tugas akibat penyakit yang dideritanya, kelima penyuluh itu tetap diberikan haknya selayaknya PNS pada umumnya. Selain diberikan THR berupa bahan-bahan pembuatan kue dan uang tunai, staf BP4K ini juga langsung diberikan gaji 13 oleh pimpinannya itu.

Menariknya dari lima penyuluh pertanian yang dikunjungi Akbar itu, dua diantaranya non Muslim, meski begitu keduanya juga tetap menerima THR.

“Tahun ini tidak ada pembedaan antara yang Muslim dan non Muslim, karna anggarannya ada dan momenya ada jadi semua penyuluh kita dapat THR, tak terkecuali pada yang lima orang penyuluh yang sedang sakit ini semua diberikan haknya,” kata Akbar di rumah salah satu penyuluh yang sakit permanen itu, Kamis (9/7/2015).

Kelima penyuluh tersebut yakni, Frans (48) penyuluh pertanian di Kecamatan Pondidaha yang menderita stroke sejak 12 tahun dan tidak mampu lagi menjalankan tugas karena kondisi kesehatan yang sangat memprihatinkan. Akbar kemudian menyarankan untuk memasukan namanya dalam daftar usulan pensiun dini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Kemudian Endang Iriani, menderita penyakit misterius sejak 2 tahun lalu dan Ermianti Tangke yang menderita gangguan pengelihatan total (buta) sejak tiga tahun lalu. Kedua penyuluh tersebut merupakan warga Kota Kendari yang sudah lama menjadi penyuluh pertanian di Kabupaten Konawe.

Selanjutnya Simon Parangan warga Kendari, juga sudah menderita sakit. Begitupun dengan Abas L, warga kecamatan Amonggedo ini bahkan sudah tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya terbaring di atas tempat tidurnya karena lumpuh.

“Ini saya lakukan selain karena kemanusiaan juga untuk mengantisipasi jangan sampai sakitnya ini dibuat-buat dan ini juga adalah kewajiban kita sebagai pimpinan dalam instansi untuk memperhatikan stafnya, jangan saat dia sehat saja kita butuhkan,” pungkasnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini