ZONASULTRA.COM, KENDARI – Penipuan calon jemaah umroh kembali lagi terjadi di Sulawesi Tenggara (Sultra). Setelah kasus Abu Tours First Travel, kini kasus serupa diduga dilakukan oleh PT Nur Madinah Hidayah (NMH) Tours. Akibatnya, 22 calon jemaah umroh asal Kabupaten Muna terlantar.
Kasus ini terungkap setelah 11 korban calon jemaah dari Kabupaten Muna mendatangi kantor NMH di Jalan DI Pandjaitan, Kelurahan Lepolepo, Kota Kendari, Kamis (13/12/2018).
Kedatangan mereka buntut dari kekecewaan karena tak kunjung diberangkatkan ke tanah suci. Padahal pihak travel sudah beberapa kali menjanjikan keberangkatan, namun selalu tertunda.
La Baa yang merupakan salah satu korban mengatakan, kedatangannya di kantor NMH untuk menagih janji Direktur NMH Hidayat Anwar yang berjanji akan memberangkatkan calon jemaah pada hari ini, Rabu (13/12/2018).
Ia mengatakan, pihak perusahaan sudah tiga kali menjanjikan keberangkatan. Pertama tanggal 14 November 2018, kemudian tanggal 28 November 2018, lalu tanggal 13 Desember 2018, tapi pas dipertanyakan hari ini, pihak perusahaan mengatakan mereka gagal berangkat karena perusahaan tidak punya uang untuk memberangkatkan calon jemaah.
Padahal kata dia dan istrinya datang di Kota Kendari sejak tanggal 20 November 2018. Bahkan, sudah membawa koper dan siap berangkat.
“Kita sudah tiga kali dijanji oleh perusahaan untuk berangkat. Padahal kami dan teman-teman sudah membayar Rp26,5 juta kepada agen NMH bernama Yusri. Saya dua orang dengan istri itu bayar Rp53 juta. Pembayarannya dilakukan dua kali dan sudah dilunasi sejak 15 Oktober 2018,” katanya kepada awak zonasultra.id.
Kesal dengan janji pemberangkatan yang tidak kunjung terealisasi, La Baa menegaskan bahwa dirinya dan 10 orang calon jemaah lainnya telah sepakat untuk membatalkan keberangkatan dan menuntut pihak NMH untuk mengembalikan uang yang telah dibayarkan oleh calon jemaah.
“Tuntutan kami minta kembali dana. Biar dijanji diberangkatkan tetap kami tidak mau dan itu kesepakatan kami,” tegasnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh calon jemaah lain Jamlin. Ia mengaku kecewa, karena merasa sudah dipermainkan oleh pihak perusahaan.
Pasalnya, saat ditanyakan kepada Direktur PT NHM, ia menjawab bahwa uang tersebut dipakai untuk memberangkatkan calon jemaah lain.
“Ini yang kami tidak terima. Enak sekali kami sudah membayar, uang kami malah dipakaikan untuk memberangkatkan orang lain. Makanya kami meminta uang yang telah kami bayar untuk dikembalikan. Total uang yang dikembalikan itu sebanyak Rp291,5 juta. Itu baru 11 orang lalu bagaimana dengan yang lain,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur PT NMH Hidayat Anwar saat menemui calon jemaah umroh mengatakan, bahwa dirinya saat ini siap bertanggung jawab dan siap memberangkatkan calon jamaah umroh bagi yang ingin berangkat. Ia juga menyanggupi untuk menggantikan uang calon jemaah sebanyak 11 orang calon jamaah umroh dengan total Rp291,5 juta dalam kurun waktu selama satu bulan.
“Saya mengaku telah lalai dalam mengelolah keuangan calon jemaah. Saya akan bertanggungjawab apapun yang terjadi. Kalau semua calon jemaah siap untuk berangkat akan diberangkatkan pada Januari 2019 dan saya juga siap mengembalikan semua uang. Tapi tolong beri saya waktu, insyaallah satu bulan saya akan kembalikan uang itu,” kata Hidayat.
Untuk meyakinkan calon jemaah, Hidayat siap memberikan jaminan mobil, sertifikat tanah, dan sertifikat rumah kepada calon jemaah.
“Agar bapak dan ibu percaya maka bawa mobil saya, sertifikat tanah dan sertifikat rumah saya,” ujarnya dihadapan para calon jemaah umroh. (a)
