Kerja Tak Maksimal, Peranan Staf Khusus Bupati Kolaka Dipertanyakan

60
Kerja Tak Maksimal, Peranan Staf Khusus Bupati Kolaka Dipertanyakan
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Direktur Lingkar Demokrasi Rakyat (Lider), Herman, mempertanyakan kontribusi lima orang staf khusus Bupati Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam menyukseskan program Strategi Mekongga Sejahtera (SMS) bekerja dan berkarya (berjaya), yang menjadi tagline pembangunan pasangan Ahmad Safei dengan wakilnya, Muhammad Jayadin.

Kerja Tak Maksimal, Peranan Staf Khusus Bupati Kolaka Dipertanyakan
Ilustrasi

Menurut Herman, keberadaan staf khusus seharusnya bisa meringankan pekerjaan bupati dan wakil bupati.

“Tapi kan kenyataannya tidak seperti itu. Justru bupati yang melakukan semua pekerjaan, mulai dari persoalan besar sampai yang kecil selalu dilakukan oleh bupati. Bahkan sampai harus pegang sekopang untuk kerja bakti,” jelas Herman di Kolaka, Senin (22/2/2016).

Yang lebih ironis lagi, lanjut Herman, ditengah mandeknya fungsi kelima orang staf khusus bupati itu, mereka malah meminta kenaikan gaji melalui APBD Kolaka tahun ini.

Dengan adanya staf ahli, kemudian mengangkat lagi staf khusus seharusnya menjadi pisau tajam yang mengiris peranan Sekda Kolaka, Poitu Murtopo.

“Dengan adanya staf khusus dan staf ahli, artinya sekda harus punya rasa malu, karena dianggap lemah dan tidak mampu memimpin aparatur sipil untuk membantu pekerjaan bupati,” tandasnya.

 

Penulis: Abdul Saban
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini