Khawatir Pilwawali Molor, PAN Sayangkan PKS Tak Berinisiatif

433
Abdurrahman Saleh
Abdurrahman Saleh

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdurrahman Saleh (ARS), angkat bicara soal proses pemilihan Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Kendari yang dinilai lambat.

Menurut ARS, dalam proses ini, seharusnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menginisiasi pertemuan antara tiga partai pengusung. Sehingga nama-nama yang akan diusulkan bisa dituntaskan, meskipun, kata dia, sebetulnya yang berada di garda terdepan itu adalah PAN karena partai yang paling banyak kursinya.

“Tetapi bukan persoalan siapa yang menguasai siapa, tetapi bahwa ketua PKS Kota itu adalah Sulkarnain, dia juga wali kota. Harusnya melakukan inisiasi, mengumpulkan partai pengusung, pasti PAN mengapresiasi terhadap bersangkutan,” ujar Abdurrahman Saleh, Rabu (20/2/2019).

(Baca Juga : Penentuan Wawali Kendari, PAN Tegaskan Soal Etika Politik)

Lanjut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra ini, etika politik yang terbangun selama ini, PKS sudah mengusung wakilnya dan sudah menjadi wali kota yakni Sulkarnain. Secara etika politik harusnya terbangun sebuah keharmonisan dengan partai pengusung karena telah menjadi pemimpin daerah.

BACA JUGA :  Ikatan Ahli Kesehatan Ajak Berbagai Pihak Eliminasi HIV-AIDS di Sultra

“Kita lihat juga PKS seolah-olah wait and see, entah mekanismenya bagaimana. Tetapi ketua DPD PAN kota saya instruksikan agar melakukan komunikasi politik kepada ketiga partai ini baik secara informal maupun formal,” katanya.

Akibatnya, ARS mengkhawatirkan, jangan sampai proses ini molor. Ada sebuah kesan di masyarakat, ini sengaja diulur nanti setelah pemilu 2019 baru dilaksanakan. Tapi itu, katanya, isu ini bisa ditepis karena tata tertib dan pagu di DPRD Kendari sudah dilaksanakan.

“Seharusnya dari bulan-bulan lalu dilakukan secara maksimal, ini bisa berjalan dengan lebih soft,” tandasnya.

(Baca Juga : DPRD Jadwalkan Pemilihan Wawali Kota Kendari Awal Maret 2019)

Meski begitu, tambah ARS, setidaknya, ada mekanisme yang harus dilakukan yaitu koalisi sesama partai pengusung mencari itikad baik calon yang akan diusung masing-masing partai pengsung. Dia pun ikut menunggu nama-nama yang akan diusulkan.

“Kalau PAN sudah melakukan tetapi, tahapan-tahapan ini juga harus diselesaikan. Pertanggal 22 februari sudah harus ada pengusulan, tentunya mereka pasti sudah mengadakan rapat, termasuk melakukan komunikasi informal antar partai koalisi,” pungkas ARS.

BACA JUGA :  UPT Perpustakaan UMW Kendari Gelar Bedah Buku Penelitian Kualitatif

Menanggapi hal itu, Sulkarnain mengatakan proses pemilihan Wakil Wali (Wawali) Kota Kendari belum bisa dikatakan lambat, sebab proses ini masih berlangsung selama satu bulan. Ia menyebut, ajang pemilihan pendampingnya itu, masih tahapan dialogis.

“Bagi yang merasa ini lambat, ini kan baru satu bulan. Namanya dialog dan komunikasi pasti terjadi dinamika ketika ada beberapa perbedaan pandangan,” tandasnya.

Ketua DPD PKS Kota Kendari ini menyinggung soal etika politik antara partai pengusung. Menurutnya, etika politik itu tidak saling mengintervensi antara partai koalisi. Soal proses pemilihan Wawali, Sulkarnain hanya akan mengikuti aturan.

“Etika itu tidak mencampuri mekanisme dan ketentuan masing-masing partai. Jadi kalau yang paling tepat ikuti aturan, baik itu aturan negara, undang-undang maupun ad/art masing-masing partai. Kalau saya jalan saja sesuai ketentuannya,” tukas dia. (a)


Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini