Kiprah Csr Antam Dalam Pembangunan Sulawesi Tenggara

197
Juara 2 Lomba Menulis 50 Tahun CSR ANTAM Membangun Sultra, Kategori Pelajar

Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Pomalaa Sulawesi Tenggara (Sultra), sebagai salah satu unit operasional yang ada di PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, menunjukkan eksistensinya sebagai suatu company Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan yang mengelola biji nikel ini, memasuki dekade 50 tahun sudah banyak berkiprah dalam kegiatan pembangunan, pemerintahan, dan sosial kemasyarakatan melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya di Provinsi Sultra.

Kiprah UBPN ANTAM Sultra, ditunjukkan melalui kontribusi nyata dalam berbagai kegiatan sosialnya yang cukup urgen dan strategis sesuai visi-misi perusahaan pertambangan
tersebut, yakni Menjadi Corporasi Global Terkemuka Melalui Diversifikasi dan Integrasi
Usaha Berbasis Sumber Daya Alam. Sebagai badan usaha holding yang memberikan nilai
tambah bagi stakeholder maka perusahaan berlabel pengelolaan mineral terbesar di Indonesia ini, dalam segmentasi bisnisnya telah mengaktualisasikan kepedulian dan perhatian yang membumi pada kiprah program CSR-nya terhadap masyarakat di wilayah konsensi dengan upaya-upaya nyata melalui pemberian bantuan secara konsisten dan berkelanjutan (sustainable).

Saya sebagai pelajar yang ada di Kabupaten Kolaka, setidaknya mengetahui dan
memahami bagaimana peran perusahaan pertambangan nikel ini, mewujudkan kepeduliannya dalam beberapa kegiatan pembangunan, dan sosial kemasyarakatan. Misalnya, di bidang pendidikan, keagamaan, olahraga, dan kesehatan. Kontribusi UBPN ANTAM Pomalaa, tidak sedikit telah membantu bagi kemajuan, peningkatan, dan kesejahteraan masyarakat. Jauh sebelumnya, layanan program bantuan ANTAM tersebut, bernama Comdev (Community Development) hingga kini lebih popular dengan nama CSR.

Terhadap bantuan CSR ANTAM yang telah diberikan, sangat dirasakan kebermanfaatannya, bahkan dengan peluncuran dan penyerahan bantuan tersebut, dapat mendorong dan menggerakan capaian hasil yang cukup berarti serta terpenuhinya pelaksanaan proses kegiatan pada objek atau sasaran di mana bantuan itu diberikan atau digulirkan. Pada bidang pendidikan, seperti pembangunan sarana-prasarana sekolah-sekolah, baik sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) maupun sekolah menengah atas (SMA)/sekolah menegah kejuruan (SMK) atau sederajat dengan penyediaan ruang belajar
(kelas), dan pemenuhan fasilitas pendukungnya, pemberian beasiswa berprestasi maupun
beasiswa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Komitmen ANTAM
dalam upaya pembangunan pendidikan tersebut, juga melambang dalam kiprah CSRnya
dengan adanya pelatihan-pelatihan yang membantu masyarakat umum pada rumah belajar
masyarakat (RBM), baik untuk meningkatkan SDM yang siap pakai pada pengembangan
usaha mandiri maupun untuk dunia kerja. Dalam menanggulangi pengangguran dan
memperluas lapangan kerja bagi masyarakat yang berkecukupan, ANTAM juga sangat
memperhatikan sosial dan lingkungan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan dengan program-program unggulan pada pengembangan masyarakat.

BACA JUGA :  PT ANTAM Tbk Konut Laksanakan Berbagai Kegiatan dalam Perayaan Bulan K3 Nasional

Dari data publikasi yang dikutip penulis (sumber:internet), kontribusi ANTAM dalam
bidang pendidikan melalui CSR, khususnya talangan (bantuan) beasiswa berprestasi dari
berbagai jenjang pendidikan yang ada. Di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, tercatat
sudah 300 lebih siswa penerima bantuan beasiswa CSR melalui Program ANTAM Cerdas.
Bahkan, untuk memfasilitasi para guru mendapatkan kesempatan belajar dengan pelatihan- pelatihan, seminar-seminar peningkatan mutu sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi yang bisa bersaing dengan sekolah-sekolah yang ada di luar Sultra.

Selain bidang pendidikan, dukungan CSR ANTAM pada bidang keagamaan juga
diwujudkan melalui pembangunan sarana-prasarana peribadatan, seperti masjid, gereja, dan rumah ibadah lainnya yang ada di Sultra. Kemudian pada bidang kesehatan melalui bantuan pembangunan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), pengadaan mobil Ambulance pada beberapa rumah sakit, serta bantuan peralatan medis lainnya. Sedangkan pada berbagai bidang lainnya, bantuan CSR ANTAM sudah melini, dan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Bahwa kehadiran UBPN ANTAM Sultra adalah suatu kesyukuran yang patut kita
jaga dan pelihara karena perusahaan pertambangan ini, selain aset vital nasional juga sebagai barometer penggerak roda ekonomi, dan kegiatan pembangunan serta sosial kemasyarakatan khususnya di Sultra. Kiprah ANTAM dalam perwujudan bantuan kepada masyarakat melalui program CSR-nya, senantiasa memberi harapan dan keinginan pada segenap stakeholder yang ada termasuk pada anak-anak sekolah di lembaga pendidikan, yang menjadi bagian dari kewajiban perusahaan tersebut untuk membantu dan menyalurkan bantuan CSR sesuai sasaran dan target yang ditetapkan oleh perusahaan secara transparan dan akuntabel.

BACA JUGA :  PT ANTAM Tbk Konut Laksanakan Berbagai Kegiatan dalam Perayaan Bulan K3 Nasional

Seperti kita ketahui, bahwa awal mula dari sejarah pertambangan nikel, yaitu dengan
ditemukannya biji nikel pada tahun 1909 oleh EC Abendanon, ahli geologi Belanda, dan perusahaan pertama yang mengeksplorasinya adalah perusahaan Oost Borneo Maatschappij (OBM) setelah beberapa lama proses Belanda dan Jepang menguasai, pemerintah Indonesia mengambil alih pertambangan nikel tersebut setelah Indonesia merdeka. Hingga pada tanggal 27 April 1964 ditetapkanlah Logo Provinsi Sulawesi Tenggara setelah pisah dengan Sulawesi Selatan, dan logonya berwarna coklat sebagai lambang tanah yang mengandung nikel di Kabupaten Kolaka. Pada 5 Juli 1968, PNI dilebur bersama enam perusahaan Negara lainnya ke dalam PT Aneka Tambang (ANTAM). Pengelolaan tambang nikel di Pomalaa pun berada di bawah ANTAM sampai sekarang, dan ANTAM menguasai lebih dari 8.000 hektare lahan pertambangan di Pomalaa. Selain nikel, Pomalaa juga menghasilkan produk ikutan ferronikel (Fe-Ni) yang merupakan paduan logam antara nikel dan besi. Tujuan ekspor nikel ANTAM, antara lain ke Jepang dan Australia, sementara Fe-Ni dijual ke Jerman, Inggris, Belgia, dan Jepang.

Oleh: Suci Jum’atul Taqfiah
Penulis adalah Pelajar SMA Negeri 1 Kolaka

Juara 2 Lomba Menulis 50 Tahun CSR ANTAM Membangun Sultra, Kategori Pelajar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini