Konawe Kembali Dilanda Banjir

34

Ketinggian air mencapai dua meter dan terparah terjadi di Desa Waworaha dimana banjir merendam 7 rumah warga dan ratusan hektar lahan perkebunan milik masyarakat, sementara di Desa Watarema, banjir hanya merenda lahan perkebunan saja.
Kepala desa Waworaha Ayuruddin kepada sejumlah awak media menjelaskan, air mulai masuk ke areal perkampungan sejak, Selasa (09/06/2015), sekitar pukul 16.00 Wita, dengan ketingian air mencapai 50 centimeter. Belum adanya tindakan dari pemerintah daerah melalui instansi terkait, ketinggian air masih terus meningkat puncaknya pada Rabu sore kemarin, ketinggian air meningkat hingga dua meter.
“Kalau kerugian saat ini, diperkirankan mencapai ratusan juta rupiah, sebab lahan perkebunan petani yang terendam ada puluhan hektar, yakni perkebunan cacao 90 hektar, pala wija 8 hektar, jagung 8 hektar, cabai 10 hektar, sementara rumah warga yang dilaporkan tenggelam baru tujuh rumah, kemudian untuk ternak hingga saat ini belum ada yang dilaporkan,” Kata Ayuruddin, Kamis (11/06/2015).
Dikatakannya banjir tersebut terjadi setiap tahunnya dikarenakan tingginya intesitas curah hujan, yang mengakibatkan meluapnya sungai Konaweeha. Terlebih maraknya aksi perambahan hutan di bagian hulu sungai terbesar di Sultra ini.
Ayuruddin mengaku, saat ini baru bantuan obat-obatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang diberikan pemerintah, sementara untuk bantuan lainnya belum ada.
“Kalau sekarang baru satu posko yang di buat, yakni posko kesehatan dari Puskesmas Lambuya, sementara saat ini yang paling dibutuhkan masyarakat yang rumah dan kebunnya terendam adalah bantuan makanan dan selimut serta air bersih,” Imbuhnya.
Meski begitu, Ayuruddin mengaku jika warganya masih enggan diungsikan dan lebih memilih untuk bertahan di rumah masing-masing, karena warga sudah terbiasa dengan peristiwa banjir yang terjadi setiap tahunnya itu. (**Restu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini