Korban Penyalahgunaan Obat Bertambah Jadi 50 Orang

234
Orang Tua Korban Obat Terlarang Sempat Kira Anaknya Kesurupan
KORBAN OBAT TERLARANG - Salah satu korban obat terlarang yang baru saja datang di RSJ Kendari. (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)

Orang Tua Korban Obat Terlarang Sempat Kira Anaknya Kesurupan KORBAN OBAT TERLARANG – Salah satu korban obat terlarang yang baru saja datang di RSJ Kendari. (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM,KENDARI – Jumlah korban yang telah mengkonsumsi obat bertambah menjadi 50 orang. Hal itu berdasarkan pendataan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari.

Sebelumnya, pihak BNN Kendari mencatat ada 30 orang yang terdiri dari remaja dan orang dewas menjadi korban setelah mengkonsumsi obat, hingga menyebabkan mereka tak sadarkan diri. Bahkan, satu orang di antaranya yakni siswa SD kelas 6 harus meregang nyawa.

” Kami saja masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, sampai saat ini jumlahnya sudah 50 oranng,” ungkap Murniati, Rabu (13/9/2017) malam.

Ia membantah rumor yang beredar di sejumlah media sosial perihal jenis narkoba yang digunakan itu warga kota Kendari adalah flaka. Saat dihubungi pihak zonasultra malam tadi, Murniati mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan jenis narkotika yang dikonsumsi para korban, sebab tidak ada barang bukti yang ditemukan di lapangan.

Karena itu, ia meminta agar masyarakat tidak menerima begitu saja informasi yang beredar sebelum ada rilis resmi dari BNN.

“Ah tidak benar itu, darimana bisa disimpulkan itu Flaka,” ungkapnya.

Berdasarkan data yang telah dihimpun pihaknya, sebagain besar korban adalah mahasiswa yang tinggal di lingkungan BTN Kendari Permai, Kambu, kemudian pelajar SMP dan SMA serta pegawai karyawan swasta.

Terkait kasus ini terjadi secara bersamaan, Murniati juga belum dapat memastikan penyebabnya. Karena sejumlah korban yang masih sadar mengatakan bahwa barang tersebut didapatkan dari sumber yang berbeda ada dalam bentuk minuman extra joss, ale-ale, bir , wiski serta tablet.

“Sekarang semua masih dirawat, gejalanya muka mereka merah, masih ada yang berhalusinasi, mencak-mencak (ngamuk) ada juga dua hari belum sadar sampai sekarang,” ujarnya.

Dugaan sementara yang bisa disampaikan BNN Kendari adalah 50 warga tersebut merupakan korban penyalagunaan obat-obatan yang sudah dicampur, seperti obat mumbul yang dicampur pada minuman atau miras oplosan.

Saat ini, pihak BNN Provinsi Sultra bersama petugas kepolisian tengah melakukan pengembangan kasus untuk penyelidikan lebih lanjut, karena ada korban yang menyebutkan sejumlah nama yang diduga kuat sebagai penyalur atau pengedar dari jenis obat yang mereka konsumsi.

Untuk itu, Murniati menghimbau kepada masyarakat khususunya orang tua yang memiliki anak usia remaja dan anak-anak agar berhati-hati untuk tidak menerima pemberian barang yang mencurigakan dari orang yang tak dikenal ataupun yang dikenal.

Untuk diketahui, pagi tadi sekitar 30 warga di Kota Kendari di rawat di Rumah Sakit usai mengonsumsi obat yang diduga mengandung zat berbahaya yang tergolong jenis narkotika. Dari 30 orang tersebut, satu orang diantaranya meninggal. Korban diketahui merupakan siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD).

Sebagian korban kini masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Kendari, seperti Rumah Sakit Jiwa Kendari, RS Bhayangkara, Rumaj sakit Abunawas, Rumah Sakit Ismoyo, dan Rumah Sakit Bahteramas. (B)

 

Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki

1 KOMENTAR

  1. Tolong BNN secepatnya di tangani agar tdk ada korban lain lagi, kasian anak2 kita, klu sdh ada kepastian terkait obat atau apapun bentuknya segera di publish spy masyarakat tau dan dapat menghindarinya

Tinggalkan Balasan ke Mashudin Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini