KPA Kendari : 37 kasus HIV AIDS di Kendari, 2 Diantaranya Balita

144
Sekretaris KPA Kota Kendari Rahmi Ningrum menyampaikan persentase pada acara dialog Interaktif Narkoba dan HIV AIDS. (Sumarlin/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Kendari mencatat hingga bulan Oktober tahun 2015 terdapat 37 kasus HIV/AIDS di Kota Kendari. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 lalu sebanyak 61 kasus.

Sekretaris KPA Kota Kendari Rahmi Ningrum menyampaikan persentase pada acara dialog Interaktif Narkoba dan HIV AIDS. (Sumarlin/ZONASULTRA.COM)
Sekretaris KPA Kota Kendari Rahmi Ningrum menyampaikan persentase pada acara dialog Interaktif Narkoba dan HIV AIDS. (Sumarlin/ZONASULTRA.COM)

Sekretaris KPA Kota Kendari Rahmi Ningrum menjelaskan, berdasarkan data tersebut jumlah penderita HIV/AIDS di kota Kendari cenderung menurun, namun terjadi  perubahan trend korban yang mengidap. Jika selama ini pekerja seks dan pengguna narkoba jarum suntik yang banyak terjangkit, tahun 2015 ini didominasi dengan ibu rumah tangga dengan persentase sekitar 25 persen dari jumlah penderita.

“Berdasarkan jenis pekerjaan, karyawan perusahaan masih mendominasi jumlah pengidap HIV/AIDS sebanyak 11 kasus, pekerjaan lainnya sebanyak 9 kasus, ibu rumah tangga 9 kasus, wiraswasta 6 kasus dan TNI/Polri sebanyak 1, kasus,” jelas Sekretaris KPA Kota Kendari Rahmi Ningrum, Kamis (3/12/2015).

Ia mengatakan, penderita HIV di kota Kendari masih dominan dengan jumlah sebanyak 23 kasus dan pengidap AIDS sebanyak 14 kasus, dari jumlah itu berdasarkan usia pengidap HIV/AIDS masih didominasi dengan usia produktif yakni usia 25- 49 tahun dengan jumlah sebanyak 31 orang, usia 20-24 tahun sebanyak 4 orang dan balita berusia kurang dari 4 tahun sebanyak 2 orang.

Untuk menekan angka ini, KPA bersama sejumlah pihak terus pelakukan penanganan baik terhadap para pengidap berupa pengobatan ataupun warga kota kendari secara umum melalui sosialisasi.

“Sasaran  Program kami yaitu ODHA (orang dengan HIV/AIDS), dan populasi  kunci yang terdiri dari PENASUN (Pengguna Narkoba Suntik), WPS (wanita pekerja seks) langsung dan tidak langsung, pelanggan/pasangan  WPS/LBT (Lelaki Beresiko Tinggi), LSL ( Lelaki Seks dengan Lelaki) dan Waria, serta WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) di Lapas/Rutan,” rincinya.

 

Penulis: Sumarlin

Editor: Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini