KPU Kolut Kukuhkan 55 Orang Relawan Demokrasi

173
relasi kolaka utara
RELASI - Sebanyak 55 orang relawan demokrasi (relasi) mengikuti pengukuhan dan pembekalan yang dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Selasa (22/1/2019). Relasi ini sebagai ujung tombak untuk menyosialisasikan pemilihan umum (pemilu) 2019 ke masyarakat. (Rusman/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Sebanyak 55 orang relawan demokrasi (relasi) mengikuti pengukuhan dan pembekalan yang dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Selasa (22/1/2019). Relasi ini sebagai ujung tombak untuk menyosialisasikan pemilihan umum (pemilu) 2019 ke masyarakat.

Ketua KPU Kolut Susanti Hernawati mengatakan, puluhan relawan tersebut sebelumnya telah mengikuti sejumlah proses perekrutan dengan melakukan seleksi secara langsung. Setiap relawan mendaftar sesuai basis tujuan mereka yang dianggap bisa mendongkrak partisipasi pemilih.

“Dari 55 orang relawan yang dikukuhkan dari sembilan basis paling terbanyak pandaftar itu basis keluarga, sementara basis sepi pendaftar adalah basis pemilih keagamaan hanya dua orang pendaftar,” kata Susanti.

Setelah pengukuhan tersebut, relasi diharapkan bisa menyampaikan informasi kepemiluan secara utuh kepada masyarakat melalui berbagai cara seperti simulasi, diskusi atau bentuk forum tertentu di masyarakat dan bisa melalui media sosial.

“Program kerja mereka itu sudah terjadwal karena bahan sosialisasi relasi itu semua dari KPU,” ujarnya.

Dikatakannya, puluhan relawan itu secara prinsip bekerja sosial, menjadi penyambung lidah antara KPU dan masyarakat sesuai basis pemilih yang telah ditentukan.

“Mereka ini ujung tombak kita untuk menyampaikan tahapan pemilu agar masyarakat semakin sadar akan hak pilihnya termasuk pemilu merupakan tanggung jawab bersama,” katanya.

Lebih lanjut Susanti menuturkan, sesuai target nasional jumlah partisipasi masyarakat bisa mencapai 78 persen, namun dengan adanya relasi berharap pertisipasi pemilih di Kolut bisa mencapai 85 persen.

Para relasi ini dibekali pengetahuan demokrasi, teknik berbicara di depan umum, serta teknis lapangan agar pemilih kualitas bisa kita dapatkan,” tandasnya.

Salah satu relasi Indri mengatakan dirinya mendaftar basis keluarga karena lebih mudah sosialisasi yang dimulai dari keluarga sendiri.

“Program yang diberikan sosialisasi dari rumah ke rumah atau membuat kelompok di mana pun bisa karena tidak adaji jadwal tertentu yang penting ada laporan disertai bukti foto,” ujarnya. (b)

 


Kontributor: Rusman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini