Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dan mahasiswa Universitas Sebelas November (USN) Kolaka. Para penyair di Sultra menyuarakan puisi untuk berperan dalam peme
Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dan mahasiswa Universitas Sebelas November (USN) Kolaka. Para penyair di Sultra menyuarakan puisi untuk berperan dalam pemeliharaan budaya lewat unsur kelokalan.
Basrin Melamba kepada awak ZonaSultra.com menyatakan apresiasinya terhadap masyarakat yang tetap mempertahankan aspek budaya dalam karya tulis sastra puisi. Ada pesan-pesan tradisi dan moral, tentu dengan bahasa yang puitis, bermakna dan memiliki nilai-nilai yang menggambarkan kearifan lokal ujarnya.
Basrin yang ikut membedah buku tersebut mengatakan adanya identitas budaya penulis dengan latar belakang etnis tertentu. Banyak pesan-pesan moral, budaya, kultur yang ada di situ dan dalam puisi-puisi itu tergambar memori kolektif penulisnya tentang apa yang dia lakukan, ujarnya.
Iwan Konawe yang menulis buku tersebut mengatakan hal yang menarik dalam bukunya adalah ide lokalitas Konawe dalam hal ini Tolaki yang diusungnya. Ketika menulis puisi saya berangkat dari keprihatinan sedikitnya orang Konawe yang menulis mengenai sastra, ucapnya.
Melalui buku tersebut Iwan berharap orang Konawe dapat membacanya dan bisa teringat dengan sesuatu yang telah berlalu. (Taslim)