Legislatif dan Eksekutif Diminta Satukan Kembali Masyarakat Butur

465
Legislatif dan Eksekutif Diminta Satukan Kembali Masyarakat Butur
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Perbedaan pendapat yang diwarnai dengan beragam aksi akhir-akhir ini mendapat perhatian dari beberapa kalangan. Hal ini tentu menjadi tantangan baru baik legislatif maupun eksekutif untuk bersama-sama merajut kembali perbedaan-perbedaan yang ada di Kabupaten Buton Utara (Butur).

Legislatif dan Eksekutif Diminta Satukan Kembali Masyarakat Butur
Ilustrasi

Seperti yang dituturkan oleh salah seorang anggota Kerukunan Masyarakat Butur di Baubau, Darmawan. Ia memandang bahwa perbedaan pendapat yang berkepanjangan akan berimbas pada lambannya proses pembangunan. Menurutnya, membangun sebuah daerah harus membutuhkan sinergitas dari seluruh komponen yang ada.

Dosen Fakultas Hukum di Unidayan itu juga menambahkan, masyarakat, LSM, maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya seyogyanya dapat mengambil peran, guna merajut kembali tali persaudaraan. Hal itu, lanjut dia, juga perlu didukung oleh lembaga besar di Butur, dalam hal ini legislatif maupun eksekutif yang juga sekaligus dianggap sebagai panutan masyarakat.

“Saya juga memang sangat ingin sekali kita bersatu, kita bangun bersama daerah kita,” harapnya via telepon selulernya, Jumat (3/3/2017) malam.

Selain itu, ungkapan lain juga diutarakan oleh salah seorang warga Butur Rianawati. Ia menilai isu yang secara bergantian menimpa pihak eksekutif maupun legislatif akhir-akhir ini dimungkinkan karena adanya miss komunikasi. Menurutnya, apabila hal ini dibicarakan baik-baik, besar kemungkinan akan ditemukan titik terang, sehingga citra Buton Utara terus terjaga.

“Seharusnya mereka (legislatif dan eksekutif) harus duduk satu meja untuk membicarakan persoalan ini, kasian hari ini Butur menjadi tertawaan orang,” ungkap Rianawati melalui pesan messengernya.

Ia juga memandang, apabila persoalan ini dibiarkan berlarut-larut, maka dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat. Bahkan, ia menilai bahwa perbedaan pendapat yang kerap diperlihatkan merupakan tontonan yang tidak mendidik.

“Stop memberikan tontonan yang tidak mendidik kepada masyarakat dan generasi penerus,” tandas mantan aktivis HMI ini. (B)

 

Reporter: Rano
Editor: Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini