Lestarikan Budaya Lokal, Kepala Museum Ajak Pelajar Nongkrong di Museum

481
Museum Negeri Sulawesi Tenggara

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Museum Sulawesi Tenggara (Sultra) Ambo Aco menilai minat pelajar di Sultra untuk mengunjungi museum masih jauh dari harapan jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia.

Museum Negeri Sulawesi Tenggara
Museum Negeri Sulawesi Tenggara

Pada tahun 2015, pengunjung museum tercatat sebanyak 6.765 orang, didominasi kalangan pelajar dengan rincian TK/SD sebanyak 1.333 orang, SMP 2.438 orang, SMA 2.267 orang dan mahasiswa sebanyak 192 orang. Sisanya pengunjung umum sebanyak 533 orang dan dua kali kunjungan peneliti.

Dari rekapan tahun 2015 tersebut, terlihat ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 jumlah pengunjung museum di Sultra hanya ada 2.454, dengan kunjungan pelajar TK/SD sebanyak 550 orang, SMP 638 orang, SMA 915 orang dan mahasiswa 148, peneliti 11 orang dan pengunjung umum sebanyak 154 orang.

“Dari data kunjungan tersebut kita bisa menilai betapa kurangnya minat pelajar kita untuk mengenal peninggalan sejarah ataupun budaya lokal yang ada di daerah kita,” kata Ambo Aco, Sabtu (16/7/2016).

Ambo aco palinrungi, Kepala museum Negeri Sulawesi Tenggara
Ambo aco palinrungi, Kepala museum Negeri Sulawesi Tenggara

Saat ini pihak pengelola museum terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah menghimbau para guru mengajak siswa-siswi untuk lebih mencintai budaya lokal lewat pembelajaran melalui pengamatan langsung peninggalan sejarah yang dipampang di museum. Selain sosialisasi, mereka juga bekerjasama dengan instansi pemerintahan yang ada di Sultra, termasuk di daerah.

“Jadi kami berharap agar kerjasama ini bisa berjalan dengan baik agar antusias generasi muda khususnya pelajar untuk lebih mencintai kebudayaan serta kearifan lokal, terutama budaya dari Sultra sendiri,” ungkap Ambo Aco.

Dia pun menghimbau masyarakat, terutama generasi muda untuk lebih meningkatkan minat belajar sejarah, terutama sejarah kebudayaan lokal.

“Dari pada habiskan waktu keliling di Mall, mending nongkrong di museum, karena disini mereka akan mengenal peninggalan sejarah dari orang tua kita dulu. Nah tentunya ini akan berpengaruh terhadap kepribadian mereka untuk lebih menghargai jasa para pahlawan serta mengambil ilmu untuk diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari,” ungkap Ambo Aco. (B)

 

Reporter: Lukman Budianto
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini