Lima Penulis Sastra Kendari Kolaborasi Ciptakan Buku Karya Sastra Baru Tolaki

847
SASTRA KENDARI - Penulis buku karya sastra baru tolaki (Kinoho) - Dari kiri ke kanan, Sartian Nuriamin, Didul, Mas Jaya, Syaifuddin Gani, Sartian Nuriamin. Lima orang penulis sastra dari Sulawesi Tenggara (Sultra) berkolaborasi menciptakan buku berjudul Karya Sastra Baru Tolaki (Kinoho) yang dilaunching di Rumah Pengetahuan (Rupa) Kendari Kompleks Museum Sultra, Sabtu (8/10/2016) malam. (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)
SASTRA KENDARI - Penulis buku karya sastra baru tolaki (Kinoho) - Dari kiri ke kanan,  Sartian Nuriamin,  Didul,  Mas Jaya, Syaifuddin Gani,  Sartian Nuriamin. Lima orang penulis sastra dari Sulawesi Tenggara (Sultra) berkolaborasi menciptakan buku berjudul Karya Sastra Baru Tolaki (Kinoho) yang dilaunching di Rumah Pengetahuan (Rupa) Kendari Kompleks Museum Sultra, Sabtu (8/10/2016) malam. (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)
SASTRA KENDARI – Penulis buku karya sastra baru tolaki (Kinoho) – Dari kiri ke kanan, Sartian Nuriamin, Didul, Mas Jaya, Syaifuddin Gani, Sartian Nuriamin. Lima orang penulis sastra dari Sulawesi Tenggara (Sultra) berkolaborasi menciptakan buku berjudul Karya Sastra Baru Tolaki (Kinoho) yang dilaunching di Rumah Pengetahuan (Rupa) Kendari Kompleks Museum Sultra, Sabtu (8/10/2016) malam. (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Lima orang penulis sastra dari Sulawesi Tenggara (Sultra) berkolaborasi menciptakan buku berjudul Karya Sastra Baru Tolaki (Kinoho) yang dilaunching di Rumah Pengetahuan (Rupa) Kendari Kompleks Museum Sultra, Sabtu (8/10/2016) malam.

Buku yang ditulis oleh Syaifuddin Gani, Mas Jaya, Al Galih, Didul,  dan Sartian Nuriamin ini berisi pesan damai, kritik sosial, dan rekonsiliasi yang dikemas dalam puisi berbahasa Indonesia dengan pola Kinoho sebagai pantun Suku Tolaki.

Kordinator tim penulis buku Karya Sastra Baru Tolaki Syaifuddin Gani mengungkapkan bahwa buku ini merupakan penggalian budaya lokal Tolaki, yang berisi pesan kontemporer tekait dengan damai dan rekonsiliasi.

“Kinoho ini sendiri adalah pantun berkait asli Suku Tolaki dan ditulis dalam bahasa Tolaki dengan ciri khas pola bunyi di semua unsur kata-katanya yang berakhiran huruf vokal,” ungkap Syaifuddin kepada ZONASULTRA.COM.

Syaifuddin menambahkan, pola dari kinoho ini memiliki ciri khas sendiri yang tidak dimiliki tradisi lisan lain di Nusantara.

Buku ini dicetak sebanyak 500 eksemplar yang siap diedar di masyarakat tanpa dipungut biaya. Tamu undangan yang hadir dalam acara launching ini langsung diberi buku secara cuma-cuma oleh pihak penyelenggara acara.

Buku ini merupakan buah dari kerja sama antara Komunitas Penulis Sastra Kendari (KPSK)  dengan Yayasan Kelola, yang dananya bersumber dari Kedutaan Denmark.

“Harapan kami melalui kegiatan ini pemerintah bisa lebih memperhatikan para seniman lokal, dan memberikan peluang untuk bisa berkarya lebih banyak lagi,” tutup Syaifuddin. (A)

 

Reporter: Lukman Budianto
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini